MENURUT tradisi, Santo Sabinus adalah uskup kota Spoleto dan Asisi di awal abad ke-4. Pada saat kaisar Diokletianus mulai menganiaya para pengikut Kristus, Sabinus tertangkap bersama para imam dan para diakonnya. Pengadilan atas diri mereka ditangani langsung oleh Venustian, Gubernur wilayah Asisi. Venustian menawarkan kebebasan bagi Sabinus dan para pembantunya jika mereka mau menyangkal Yesus dan menyembah patung dewa Yupiter, dewa tertinggi dari bangsa pagan Romawi.
Uskup Sabinus lalu maju ke depan seolah-olah hendak menyembah patung batu tersebut. Namun ia lalu menyentuh patung tersebut dengan jarinya dan patung itu mendadak hancur berkeping-keping dan berserakan di atas tanah. Semua orang yang hadir di situ tercengang keheranan. Melihat keajaiban itu, Venustian marah dan memerintahkan agar tangan uskup Sabinus dipotong, dan para pembantunya disiksa sampai mati.
Sabinus kemudian digiring ke dalam penjara. Dalam penjara, uskup kudus ini menyembuhkan mata seorang tahanan yang buta sejak lahir. Venustian yang mendengar mujizat penyembuhan ini; kemudian meminta Sabinus untuk menyembuhkan matanya yang sudah lama sakit. Sabinus kemudian berdoa kepada Yesus dan menyentuh mata Venustian. Seketika itu juga sembuhlah mata sang gubernur.
Mujizat ini menyentuh hati Venustian. Ia lalu bertobat kemudian bertobat dan meminta uskup Sabinus mempermandikannya. Tak lama kemudian Venustian, yang sudah menjadi seorang pengikut Kristus, ikut ditangkap bersama isteri dan dua puternya. Mereka lalu dipenggal bersama-sama dengan Uskup Sabinus oleh Lucius Gubernur Asisi yang baru.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Nikolas dari Myra : 06 Desember
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.