PORPHYRIUS dilahirkan pada abad kelima dalam keluarga bangsawan yang kaya. Ia meninggalkan keluarganya ketika ia berusia duapuluh lima tahun. Porphyrius pergi ke Mesir untuk menggabungkan diri dalam sebuah pertapaan. Setelah lima tahun, ia mengadakan perjalanan ke Yerusalem. Ia ingin mengunjungi tempat-tempat di mana Yesus pernah berada semasa hidup-Nya di dunia.
Porphyrius amat terkesan dengan Tanah Suci. Kasihnya kepada Yesus membuatnya semakin sadar akan penderitaan kaum miskin. Di rumahnya di Tesalonika, ia tak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi miskin. Ia masih memiliki segala yang diwariskan orangtuanya kepadanya, tapi tidak untuk jangka waktu yang lama. Ia meminta temannya – Markus – untuk pergi ke Tesalonika dan menjual segala harta miliknya. Setelah tiga bulan, Markus kembali dengan uang. Porphyrius lalu membagi-bagikannya kepada mereka yang sungguh membutuhkannya.
Pada usia empatpuluh tahun Porphyrius ditahbiskan sebagai imam dan kepadanya diberikan tanggung jawab untuk memelihara relikwi Salib asli Yesus. Porphyrius selanjutnya ditahbiskan sebagai Uskup Gaza. Ia bekerja giat untuk menghantar banyak orang percaya kepada Yesus dan menerima iman. Tetapi, kerja kerasnya menghasilkan buah amat lambat dan membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Mayoritas penduduk pada waktu itu bertaut pada praktek-praktek kafir dan takhayul.
Meski Porphyrius dapat mengakhiri banyak dari praktek-praktek ini, ia juga mendapat banyak musuh yang membuatnya banyak menderita. Yang lain, yang adalah umat Kristiani, amat mengasihi dan mengagumi Porphyrius. Mereka berdoa dan bermatiraga untuknya. Mereka memohon Tuhan untuk menjaga dan melindunginya. Uskup Porphyrius menghabiskan bertahun-tahun lamanya guna memperkuat komunitas Kristiani di Palestina. Ia memaklumkan dengan tegas segala yang diyakini teguh umat Kristiani. St Porphyrius wafat pada tahun 420.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.