PELAGIUS merupakan bocah dari Spanyol yang menjadi martir diusianya yang terbilang masih sangat muda, yakni 13 tahun. Ia hidup di masa bangsa Moor berkuasa, umat Kristiani di Spanyol saat itu menjadi saksi betapa mengerikannya Bangsa Moor menyiksa. Pamannya pun ditangkap sebagai tawanan di kota Cordova dan tidak akan dibebaskan jika tidak mau menurut apa yang dikehendaki bangsa Moor.
Ia tumbuh menjadi seorang remaja tampan penuh semangat hidup. Walaupun banyak kawannya yang bertabiat buruk sebagai seorang tahanan namun tak mempengaruhinya, Pelagius tetaplah seorang bocah Kristen yang taat dan cinta akan Tuhan. Ia memiliki kehendak yang kuat serta menjaga tubuhnya untuk tetap menjadi seorang pengikut Kristus yang baik, walaupun lingkungannya menunjukan keadaan yang berbeda.
Banyak berita baik yang tersebar tentangnya, sampai ke telinga penguasa bangsa Moor. Kemudian Pelagius dipanggil untuk menghadap, sang penguasa itu sangat terkesan pada tingkah dan sopan santun yang dimiliki Pelagius muda, hingga memberikan pilihan bebas dan hadiah-hadiah duniawi lainnya seperti kuda-kuda gagah dan sejumlah uang, asal ia mau menyangkal Iman Kristiani yang menjadi keyakinan hidupnya.
Namun dengan tegas Pelagius mengatakan bahwa semua yang ditawarkan kepadanya itu sama sekali itu tak ada artinya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang Kristiani yang sejak dulu, sekarang dan selama – lamanya akan tetap sama, tak berubah.” Sang penguasa kaget mendengar jawabannya dan mengubahnya dengan lontaran berbagai ancaman atas hidup Pelagius, tetapi semuanya sia-sia belaka. Akibatnya sang penguasa menjadi murka, kemudian memerintahkan hukuman penggal.
Bocah ceria dan menawan ini wafat sebagai martir Kristus pada tahun 925.
(Sumber: Katakombe.org)
Inspirasimu : Santa Febrionia : 25 April
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…