Oliver Plunkett lahir di Loughcrew, County Meath, Irlandia pada tanggal 30 september 1629. Pendidikan imamatnya berlangsung di Roma di bawah bimbingan pamannya yang adalah seorang imam Jesuit. Ia ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1654, dan ditugakan untuk mengajar teologi di Kolose Penyebaran Iman di Roma. Putera bangsawan dari Irlandia ini menjadi seorang imam yang pandai sekali dalam mengajar. Di Roma ia juga ditunjuk mewakili Uskup – uskup Irlandia untuk Takhta Suci.
Pada tanggal 9 Juli 1669, Oliver diangkat menjadi Uskup Agung Armagh dan Primat Irlandia. Dalam jabatannya itu Oliver terbukti menjadi seorang pemimpin Gereja yang patut diteladani. Dalam 4 tahun karyanya sebagai Uskup Agung, ia sukses membabtis 48.000 orang Irlandia. Jumlah ini adalah suatu prestasi yang luar biasa mengingat saat itu terjadi penganiayaan besar-besaran atas umat Katolik di seluruh Britania Raya.
Selain giat dalam bidang pewartaan Injil dan Katekase, ia juga giat mengembangkan pendidikan Katolik, mengadakan sinode-sinode untuk mengatur hidup Gereja dan pengembangan iman umat, mentabhiskan sejumlah imam dan mengawasi kegiatan imam-imamnya. Ia juga membina hubungan ekumenis dengan para pemimpin Gereja Protestan.
Selain keberhasilan, Uskup Agung Oliver juga harus menghadapi banyak tantangan. Suatu waktu ia terpaksa harus bersembunyi ketika aksi penganiayaan terhadap umat Katolik semakin menjadi-jadi. Pada bulan Desember 1678 Oliver ditangkap dan dipenjarakan karena tuduhan palsu dari Titus Oates (juga dikenal sebagai Titus the Liar / Titus sang Penipu). Titus menuduh Oliver mengorganisir para imam Yesuit untuk melancarkan perlawanan terhadap raja Charles II. Karena tuduhan ini, Oliver dihadapkan ke pengadilan Irlandia pada tahun 1680. Pengadilan tidak berhasil menghukumnya karena tuduhan itu terbukti tidak benar.
Titus Oates tidak menyerah. Ia lalu mendesain sebuah skenario jahat, yang kelak disebut “Popish Plot”, untuk menuduh sang Uskup Agung sebagai seorang pengkhianat negara. Oliver dituduh membiayai 20.000 tentara Perancis untuk menyerang Irlandia. Oliver dengan tegas menolak segala tuduhan itu dan sebenarnya mampu membela dirinya dengan gemilang. Namun pihak pengadilan yang sudah dikuasai oleh kaki-tangan Titus si Penipu tetap menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Uskup Agung Oliver Plunkett dieksekusi mati dengan sangat mengerikan pada tanggal 1 Juli 1681 di Tyburn Inggris. Awalnya ia digantung. Setelah ia tewas, jasadnya diseret dengan kuda ke sekeliling kota. Tubuh martir Kristus ini lalu dimutilasi dan dicincang. Sebagian besar sisa-sisa tubuhnya dimakamkan di samping lima martir Jesuit yang telah tewas sebelumnya. Kepalanya kini disemayamkan di Gereja Santo Petrus di Drogheda Irlandia, serta sebagian lain tubuhnya yang dimutilasi diselamatkan oleh para biarawan dari Biara Downside Somerset Inggris dan dikebumikan di biara mereka.
Santo Oliver Plunkett adalah matir Katholik terakhir yang tewas di Inggris karena imannya. Kematiannya pada tanggal 01 Juli 1681 menandai berakhirnya masa satu abad penganiayaan atas umat Katholik Roma di Inggris.
Sumber: Katakombe.org
Inspirasimu: Santo Theobaldus dari Provins : 30 Juni
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.