NICHOLAS (Nikolas) adalah seorang kudus yang sangat terkenal karena kemurahan hatinya dan karena mujizat-mujizat yang dilakukannya. Tokoh Santa Claus (Sinterklass) yang membawa hadiah untuk anak-anak pada saat Natal sebenarnya merupakan sekularisasi dari Santo Nicholas, uskup dari Myra yang baik hati.
Awal Kehidupan
Nicholas lahir di Asia kecil pada abad ketiga di sebuah Kota bernama Patara (Lycia dan Pamfilia), dan tinggal di Myra, Lycia (saat ini adalah wilayah Demre, Turki), yang pada saat itu adalah sebuah provinsi dari kekaisaran Romawi. Ia adalah anak tunggal dari seorang pedagang Yunani yang kaya-raya bernama Epifanius (Beberapa tradisi menyebut ayah santo Nicholas bernama Theophanes) dan isterinya Joan. Sejak usia muda Nicholas sudah tertarik dengan hal-hal religius dan memiliki keinginan yang besar untuk menjadi seorang imam. Menurut legenda, sejak berumur 5 tahun Nicholas sudah menjalankan puasa pada setiap hari Rabu dan Jumat. Setelah kedua orang tuanya yang kaya-raya meninggal karena wabah penyakit; Nicholas menggunakan seluruh harta warisannya untuk karya amal, terutama untuk menolong para fakir miskin. Ia sendiri kemudian tinggal bersama seorang pamannya, yang juga bernama Nicholas, yang adalah seorang uskup kota Patara. Pamannya inilah yang mendidiknya, lalu mentahbiskannya sebagai seorang imam.
Setelah menjadi imam, Nicholas sempat berziarah ke Tanah Suci Yerusalem. Sekembalinya dari perziarahannya, ia terpilih menjadi uskup kota Myra, ibu kota provinsi Lycia. Uskup Nicholas merupakan seorang uskup yang sangat saleh, lugu dan penuh semangat. Ia terkenal gigih membela orang-orang miskin dan orang-orang yang tertindas. Selain itu, Ia juga menjadi terkenal oleh karena mukjizat-mujizat yang dilakukan Tuhan melalui perantaraannya.
Kisah-Kisah Mujizat Santo Nicholas
Menyelamatkan tiga orang gadis.
Konon, ada seorang penduduk kota Patara telah kehilangan seluruh hartanya dan terlilit hutang yang cukup besar. Karena itu, bapak ini tidak mampu untuk membiayai pernikahan ketiga orang anak gadisnya dan hendak menjual mereka ke tempat pelacuran. Mendengar hal ini, pada suatu malam secara diam-diam uskup Nicholas melemparkan tiga kantong emas ke dalam kamar bapak tersebut. Ketiga kantong emas tersebut lalu digunakan oleh ayah ketiga gadis itu untuk membayar hutang-hutangnya. Dengan demikian, selamatlah ketiga gadis itu itu dari dosa pelacuran dan perzinahan. Mereka pun kemudian menikah secara terhormat. Lucunya, dikemudian hari, di dalam sebuah lukisan, ketiga kantong emas yang diberikan Nicholas kepada bapak tersebut salah digambarkan sebagai kepala ketiga orang anak gadis tersebut. Hal ini lalu menyebabkan munculnya legenda yang aneh mengenai Santo Nicholas yang dikatakan membangkitkan tiga orang anak yang telah mati dibunuh oleh seorang penjaga penginapan di mana jenazah mereka disimpan dalam larutan air garam.
Baca selengkapnya: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Sabas : 05 Desember
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.