MARSELINUS atau MARCELLINUS adalah seorang imam dan excorsis (pengusir setan) di kota Roma. Ia dihukum mati bersama-sama dengan pembantunya Petrus (St.peter the Excorsis) karena iman kristiani mereka pada masa penganiayaan Kaisar Diocletianus.
Nama kedua martir ini tercantum dalam Doa Syukur Agung Pertama dalam Misa Kudus. Mereka secara luas dihormati dan dimohon bantuan doanya oleh umat Kristiani perdana. Pesta kedua martir ini tertera dalam kalender para kudus Roma sejak jaman Paus Vigilius pada tahun 555.
Pada masa penganiayaan ini, keduanya dengan gagah berani tetap mempraktekkan iman Kristiani mereka. Mereka melayani komunitas Kristiani dengan pengurbanan diri yang besar. Saat itu banyak umat Kristiani yang ditangkap dan dibunuh, termasuk Marcelinus dan Petrus. Keduanya dihukum mati dengan cara dipenggal kepala. Tetapi, agaknya sebelum dibunuh mereka dipaksa untuk menggali liang kubur mereka sendiri disebuah hutan yang disebut Silva Nigra.
Beberapa waktu kemudian, kubur mereka dapat ditemukan setelah algojo yang mengeksekusi mereka akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristiani. Ia menghantar umat Kristiani ke sisa-sisa jenazah kedua orang kudus itu, yang kemudian dimakamkan kembali dalam katakombe St.Tiberius.
Pada tahun 827 Paus Gregorius IV mengirimkan sebagian relikwi kedua martir ini ke Frankfurt, Jerman. Sri Paus yakin bahwa relikui kedua orang martir ini akan mendatangkan berkat bagi Gereja di negeri itu.
***
PETRUS adalah pelayan Santo Marcellinus, seorang imam dan excorsist di kota Roma. Kedua orang kudus ini namanya dicantumkan dalam Doa Syukur Agung Pertama Misa Kudus. Mereka secara luas dihormati dan dimohon bantuan doanya oleh umat Kristiani perdana. Pesta kedua martir ini tertera dalam kalender para kudus Roma sejak jaman Paus Vigilius pada tahun 555.
Keduanya amat gagah berani dalam mempraktekkan iman Kristiani mereka. Mereka melayani komunitas Kristiani dengan pengurbanan diri yang besar. Pada masa penganiayaan oleh Diocletianus, banyak umat Kristiani dibunuh. Termasuk di antaranya adalah kedua orang ini; mereka dipenggal kepalanya. Tetapi, agaknya sebelum dibunuh mereka dipaksa untuk menggali liang kubur mereka sendiri. Mereka dibawa ke suatu lokasi rahasia untuk melaksanakan tugas berat tersebut. Lokasi itu adalah sebuah hutan yang disebut Silva Nigra.
Beberapa waktu kemudian, kubur mereka ditemukan di tempat terpencil tersebut setelah algojo yang mengeksekusi mereka akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristiani. Ia menghantar umat Kristiani ke sisa-sisa jenazah kedua orang kudus itu, yang kemudian dimakamkan kembali dalam katakomba St.Tiberius.
Pada tahun 827 Paus Gregorius IV mengirimkan sebagian dari relikwi mereka ke Frankfurt, Jerman. Sri Paus yakin bahwa relikui kedua orang martir ini akan mendatangkan berkat bagi Gereja di negeri itu.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Yustinus : 01 Juni
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.