MARKUS hidup pada jaman Yesus. Ia bukan salah seorang dari kedua belas rasul Kristus, melainkan saudara sepupu St. Barnabas rasul (Kis 12:25). Markus menjadi terkenal karena ia menulis satu dari keempat Injil. Sebab itu ia disebut pengarang Injil.
Injil Markus cukup singkat, tetapi memberi banyak keterangan terperinci yang tidak terdapat dalam Injil lainnya. Ketika masih muda, Markus pergi bersama dua rasul besar, Paulus dan Barnabas, dalam suatu perjalanan kerasulan untuk mewartakan ajaran Yesus pada bangsa-bangsa lain.
Namun sebelum perjalanan berakhir, tampaknya Markus berselisih dengan Paulus. Markus mendadak kembali ke Yerusalem meninggalkan Paulus dan Barnabas di Pamfilia. Hal ini menyebabkan Paulus dan Barnabas berselisih. (kis 15:35-41). Paulus dan Markus akhirnya dapat mengatasi perselisihan mereka. Malahan, dari penjara di Roma, Paulus menulis : “… Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku”. (2 Tim 4:11).
Markus juga menjadi murid kesayangan St.Petrus, paus pertama kita. Petrus menyebut St.Markus sebagai “anakku.” (1 ptr 5:13) Karena itu, sebagian orang beranggapan bahwa dengan ini Petrus hendak mengatakan bahwa dialah yang membaptis Markus.
Markus ditahbiskan sebagai uskup dan diutus ke Alexandria, Mesir. Di sana ia berkarya dengan gemilang dan mempertobatkan banyak orang. Markus dianggap sebagai pendiri Gereja Aleksandria, yang sekarang menjadi gereja Koptik (Markus disebut sebagai Paus Pertama Gereja Koptik). Bagian-bagian liturgi Gereja Koptik dapat ditelusuri kembali ke Santo Markus sendiri. Dia juga dihormati sebagai pendiri kekristenan di Afrika. Menurut tradisi Markus akhirnya harus mengalami penderitaan yang panjang serta menyakitkan sebelum ia wafat sebagai martir pada tahun 68 di Aleksandria.
Pada 828 Jenazah St.Mark dicuri dari Alexandria oleh seorang pedagang Venesia dan dibawa ke Kota Venesia. Seluruh rakyat Venisia menyambut kedatangan Relik tubuh Orang Suci ini dan segera menjadikannya sebagai Santo Pelindung bagi kota mereka. Sebuah Basilika yang indah kemudian dibangun di Kota Venisia sebagai tempat penghormatan bagi Santo Markus.
Pada bulan Juni tahun 1968, Paus Koptik Cyril VI dari Aleksandria mengirimkan delegasi resmi ke Vatican untuk menerima kembali Relik dari St.Markus dari Paus Paulus VI. Delegasi ini terdiri dari sepuluh Metropolitan (Uskup Agung) dan uskup, tujuh di antaranya adalah uskup Koptik dan tiga Uskup Gereja Ethiopia, serta tiga pemimpin awam Gereja Koptik.
Delegasi dari Afrika menerima relik Santo Markus pada tanggal 22 Juni 1968. Keesokan harinya, mereka merayakan liturgi bersama Paus di Kapela Santo Athanasius di Roma. Para Metropolitan, uskup, dan imam delegasi semua berpartisipasi dalam liturgi tersebut (sebuah perayaan misa ekumenis yang mengharukan).
Relik kemudian dibawa kembali ke Aleksandria dan disemayamkan di Saint Mark’s Coptic Orthodox Cathedral Aleksandria Mesir. Gereja Kathedral Koptik ini dibangun diatas sebuah gereja yang pernah dibangun oleh Santo Markus sendiri di tahun 60.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Fidelis dari Sigmaringen : 24 April
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.