MARCELLUS dilahirkan di Arzas, Galicia. Ia menikah dengan Nona dan dikarunia 12 anak. Besama seluruh keluarganya Marcellus bertobat dan dibaptis menjadi Kristen. Pada tahun 298, diselenggarakan pesta ulangtahun Kaisar Maximian Herculeus. Marcellus, sebagai seorang senturion Romawi yang bertugas di Tangier, Afrika, diundang serta. Ketika tiba upacara korban kafir untuk memuja kaisar dan dewa-dewa, Marcellus menolak serta. Dengan tegas ia mengatakan, “Aku hanya mengabdi kepada Raja Abadi, yakni Yesus Kristus.”
Karena perkataannya ini, ia langsung ditangkap dan dihukum pancung pada tanggal 30 Oktober 298. Sekretaris pengadilan, yaitu Kasianus, mendengar kesaksian Marcellus dan menolak mencatat hukuman; Kasianus juga mengaku Kristen sehingga akhirnya ia pun wafat sebagai martir pada tanggal 3 Desember. Keduabelas anak Marcellus mengikuti teladan ayah mereka, dan semuanya wafat sebagai martir demi membela Injil.
Sumber: yesaya.indocell.net
Kredit Foto: Martir Pembela Iman – S. Marsellus/catholiclane.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.