KLAUDIUS, Santo Nikostratus, Santo Simpronian dan Santo Kastorius adalah martir-martir Kristus pada awal abad keempat dan dikenal sebagai “Empat Martir Bermahkota”. Mereka berempat terkenal sebagai pemahat patung yang handal di kota Roma. Hasil pahatan mereka sangat laris di kalangan bangsawan Romawi, tak terkecuali kaisar. Biasanya sebelum mereka bekerja, mereka selalu membuat tanda salib, untuk memohon bantuan Tuhan agar karya mereka dapat berhasil dengan baik. Seorang kawan mereka bernama Simplisius sangat terkesan dengan cara hidup mereka dan juga karena hasil karya mereka yang selalu laris.
Kepadanya Simpronian menerangkan arti tanda salib itu dan tujuannya: “Yesus Kristus menebus dosa-dosa umat manusia dengan memikul salib penderitaannya menuju Kalvari. Oleh karena itu salib adalah tanda keselamatan bagi kami orang Kristen. Setiap kali kami mau memulai sesuatu kegiatan, kami harus membuat tanda salib untuk memohon berkat Tuhan atas karya kami. Membuat tanda salib sebelum bekerja berarti menyucikan pekerjaan kami hari itu dan mohon berkat Tuhan atasnya.” Tidak lama kemudian Simplisius pun dibabtis menjadi seorang Kristen.
Pada suatu hari di sekitar tahun 302, Kaisar Diocletianus memesan sebuah patung berhala. Kelima pemahat Kristen itu dengan tegas menolak membuat patung berhala itu. Oleh karena itu mereka ditangkap dan sesudah disesah, mereka ditenggelamkan ke dasar sungai Tiber.
Jenazah mereka kemudian ditemukan, lalu dikuburkan di dalam sebuah gereja di Roma. Pada abad keempat dan kelima gereja tersebut dipugar menjadi sebuah basilika yang kini dikenal dengan nama Basilica of Santi Quattro Coronati (Basilika Empat Martir Bermahkota).
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Herculanus : 07 November
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.