RAJA Sapor dari Persia berkuasa pada abad keempat. Ia membenci umat Kristiani dan menganiaya mereka dengan keji. Ia menghancurkan gereja-gereja dan biara-biara. Dua orang bersaudara bernama Jonas dan Barachisius mendengar kabar mengenai penganiayaan ini dan bahwa banyak umat Kristiani dijatuhi hukuman mati.
Keduanya memutuskan untuk pergi menolong dan menyemangati mereka untuk tetap setia pada Kristus. Jonas dan Barachisius sadar benar bahwa mereka, juga, dapat tertangkap. Namun hal itu tak menghalangi mereka. Hati mereka terlalu dipenuhi kasih bagi sesama sehingga nyaris tak ada ruang untuk memikirkan diri sendiri.
Akhirnya, kedua bersaudara itu pun tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Kepada mereka dikatakan bahwa jika mereka tidak menyembah matahari, bulan, api dan air, mereka akan dianiaya dan dijatuhi hukuman mati. Tetntu saja, mereka menolak menyembah suatupun atau siapapun terkecuali Allah yang benar dan esa. Mereka harus banyak menderita, tetapi mereka berdoa. Mereka terus memikirkan bagaimana Tuhan kita telah menderita sengsara bagi mereka. Kedua bersaudara itu menanggung siksa aniaya yang ngeri, namun tak hendak menyangkal iman. Pada akhirnya, mereka dijatuhi hukuman mati dan dengan sukacita menyerahkan nyawa bagi Yesus. Jonas dan Barachisius wafat sebagai martir pada tahun 327.
Sumber: yesaya.indocell.net
Inspirasimu: Santo Tutilo : 28 Maret
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.