ISAAC bergabung dengan Serikat Jesus di Rouen, Perancis pada tahun 1624. Ia kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam, lalu melanjutkan pendidikannya dalam bidang Sastra sampai meraih gelar professor. Pada tahun 1636 Pater Isaac dikirim sebagai Misionaris ke New France (Kanada). Awalnya di Quebec dimana ia bekerja di antara suku Hurons dan Petuns di daerah Great Lakes.
Ini adalah tugas yang berat; tidak hanya karena kondisi alam yang keras, namun penduduk asli setempat yang masih percaya takhayul sering menyalahkan mereka untuk setiap penyakit, nasib buruk, atau masalah lain yang terjadi diantara mereka.
Tanggal 3 Agustus 1642 pastor Isaac ditangkap oleh suku Mohawks. Ia diperbudak, disiksa dan beberapa jarinya dimutilasi. Ini berlangsung selama tiga belas bulan. Namun walau dalam kondisi yang menyedihkan seperti itu, pastor Jesuit ini tetap mengajarkan Iman kepada siapa pun yang mau mendengarkan.
Dia akhirnya berhasil melarikan diri berkat belas kasihan dari beberapa pedagang Belanda yang menyelundupkannya kembali ke Manhattan. Pastor Jogues adalah imam Katolik pertama yang pernah datang ke Pulau Manhattan (New York). Dari sana, ia berhasil berlayar kembali ke Perancis, di mana ia disambut dengan kejutan dan sukacita. Sebagai “martir hidup”, Jogues diberi izin khusus oleh Paus Urbanus VIII merayakan Misa Kudus dengan tangannya yang sudah dimutilasi.
Penganiayaan dari para Mohawk itu sama sekali tidak meredupkan semangat misionaris dalam diri pastor Jogues. Sebagai seorang Professor Sastra sebenarnya Ia bisa saja tinggal nyaman dalam biara Jesuit di paris. Namun Dalam beberapa bulan kemudian, ia sudah berada dalam perjalanan kembali ke Kanada untuk melanjutkan karyanya.
Pada tahun 1645, sebuah perdamaian damai tentatif disepakati antara Iroquois dan Hurons, Algonquins, dan Perancis. Pada musim semi 1646, Jogues dikirim kembali ke wilayah Mohawk bersama dengan Santo Jean de la Lande untuk bertindak sebagai duta besar bagi Perancis.
Kedatangan mereka tidak disukai oleh para Indian. Beberapa tetua suku menyatakan bahwa Jogues dan de Lalande adalah seorang tukang sihir kulit putih yang telah mendatangkan bencana gagal panen dan wabah penyakit ditengah mereka. Pada tanggal 18 Oktober 1646, Jogues dan Lalande ditangkap lalu ditebas tomahawk (kampak perang orang Indian) oleh Kelompok Beruang dari suku Mohawk. Mereka berdua tewas dengan leher putus.
Santo Isaac Jogues SJ, Santo Jean de Lalande, Santo Noel Chabanel SJ, Santo Charles Garnier SJ, Santo Jean de Brebeuf SJ, santo Gabriel Lalement SJ, Santo Antonine Daniel SJ, dan Santo Rene Goupil, sekarang sering disebut sebagai para Martir Amerika Utara atau para Martir Kanada. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1931.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Lukas : 18 Oktober
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.