FLANNAN hidup sekitar abad ketujuh. Ia adalah putera seorang kepala suku Irlandia bernama Turlough. Flannan dididik oleh para biarawan. Ia juga belajar pertanian dari mereka. Di Roma, Paus Yohanes IV menjadikannya seorang uskup. Paus melakukan ini sebab ia mengenali kebijaksanaan dan kekudusan Flannan. Ketika St Flannan kembali ke Irlandia, semua orang di wilayahnya, Killaloe, datang menyongsong. Mereka antusias untuk mendengarkan pengajaran yang dibawa St Flannan dari paus di Roma.
Uskup Flannan mengajar umatnya begitu baik, bahkan ayahnya memutuskan untuk menjadi seorang biarawan. Kepala suku yang sudah lanjut usia ini pergi kepada St Colman untuk mendapatkan pengajaran dalam hidup membiara. Pada saat yang sama, ia mohon berkat bagi keluarganya, sebab tiga dari puteranya tewas terbunuh. St Colman menubuatkan, “Daripadamu akan bangkit tujuh raja.” Dan kelak terjadilah demikian.
St Flannan khawatir, sebab ia adalah bagian dari keluarga, kalau-kalau ia menjadi raja juga. Jadi ia berdoa agar menjadi buruk rupa. Dan segeralah wajahnya menjadi bopeng. Ia memanjatkan permohonan yang aneh ini sebab ia ingin bebas untuk mengikuti panggilannya. Ia rindu membaktikan diri sepenuhnya demi melayani Tuhan dan umat-Nya.
Dengan bakat dan talentanya, St Flannan mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya. Adakah bakat dan talenta yang kumiliki yang dapat aku pergunakan untuk melayani Tuhan?
Sumber: yesaya.indocell.net
Inspirasimu: Santa Olympias : 17 Desember
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.