FABIANUS adalah paus kita yang ke-20. Ia wafat sebagai martir pada tahun 250, pada masa penganiayaan oleh Kaisar Decius. Dalam catatan dikatakan bahwa Fabianus adalah seorang yang sangat kudus dan luar biasa.
Dalam sepucuk surat yang ditulis tak lama sesudah kematian Fabianus, St.Siprianus menjelaskan bagaimana Fabianus terpilih sebagai paus. Kelompok yang berkumpul untuk memilih paus menerima suatu tanda nyata bahwa pilihan harus dijatuhkan kepada Fabianus. Ia adalah orang awam pertama yang diangkat menjadi paus.
Pada awal masa kepausannya, Umat Kristen mengalami periode yang cukup tenang dan aman dari penganiayaan penguasa Roma. Karena itu Paus Fabianus dapat membenahi administrasi Gereja. Ia membagi wilayah gereja di Roma dengan membagi kelompok umat ke dalam tujuh wilayah gereja yang masing-masing dikepalai oleh seorang diakon. Ia mengangkat tujuh orang subdiakon untuk mengatur tata laksana katakombe, memberi derma, mengumpulkan laporan untuk setiap martir yang telah gugur karena iman, dan memindahkan makam Paus Pontianus ke Roma dari pulau Sardinia
Pada Januari 250, Kaisar Gaius Decius kembali menganiaya orang Kristen. Pada saat itulah Paus fabianus ditangkap dan dianiaya sampai Ia meninggal dunia. Ia dimakamkan di pekuburan Kallixtus.
***
SEBASTIANUS telah dikenal luas sejak masa Gereja Perdana. Ia adalah seorang perwira tentara Romawi yang terkenal karena kegagahan dan kebaikan hatinya. Pada masa penganiayaan Kaisar Diokletianus, perwira Sebastianus tidak mau mengingkari iman Kristianinya. Karena itu ia ikut ditangkap dan dianiaya dengan sangat mengerikan.
Ia diikat pada sebatang pohon lalu para pemanah membidikkan anak-anak panah ke sekujur tubuhnya. Mereka meninggalkannya dalam keadaan sekarat agar ia mati dengan menderita perlahan-lahan. Ketika Santa Irene, seorang janda Kristen yang kudus hendak menguburkan jenazahnya, ia sangat terkejut mendapati bahwa Sebastianus masih bertahan hidup. Irene membawanya pulang ke rumahnya serta merawat luka-lukanya.
Ketika Sebastianus telah sembuh kembali, Santa Irene berusaha membujuknya untuk melarikan diri demi menghindari penganiayaan oleh bangsa Romawi. Tetapi, Sebastianus adalah seorang ksatria yang gagah berani. Ia tidak hendak melarikan diri. Ia bahkan mendatangi Kaisar lalim Diokletianus dan mendesaknya untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristiani.
Kaisar sangat terperanjat melihat Sebastianus masih hidup. Ia menolak mendengarkan apa yang hendak dikatakan oleh perwiranya itu dan memerintahkan agar Sebastianus ditangkap lagi dan didera hingga tewas. Sebastianus wafat sebagai martir pada tahun 288.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Marius : 19 Januari
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.