Beranda KATEKESE Santo Edward : 13 Oktober

Santo Edward : 13 Oktober

13 Oktober, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XXVIII, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Santo Eadward, Santo Felix dan Santo Siprianus, Santo Paus Yohanes XXIII, Santo Daniel dari Ceuta, dkk, Santo Louis Bertrand, Santo Simeon, Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario, rosario, santo santa hari ini, teladan kita, umat katolik, yesus kristus, katolik, Komsos KWI
Ilustrasi: catholicnewsagency.com

RAJA Santo Edward adalah salah seorang yang paling dikasihi dari semua raja Inggris. Ia hidup pada abad kesebelas. Oleh sebab para musuh di tanah airnya sendiri, ia harus tinggal di Normandy, Perancis, sejak usianya sepuluh tahun hingga empatpuluh tahun. Ketika ia pulang kembali untuk memimpin negeri, segenap rakyat menyambutnya dengan sukacita.

Ilustrasi: Yesaya.indocell.net

St Edward adalah seorang yang tinggi dan tegap perawakannya, tetapi kesehatannya amat rapuh. Meski begitu ia dapat memimpin negerinya dengan baik dan senantiasa memelihara kedamaian di negerinya. Ini karena ia percaya dan mengandalkan Tuhan. Raja Edward ikut ambil bagian dalam misa setiap hari. Ia adalah seorang yang lemah lembut dan baik hati, yang tidak pernah berbicara kasar. Kepada orang-orang miskin dan orang-orang asing, ia menunjukkan belas kasih yang istimewa. Ia juga membantu para biarawan dengan segala cara yang dapat ia lakukan. Adalah keadilannya kepada setiap orang dan kasihnya kepada Gereja Tuhan yang menjadikan St Edward begitu populer di kalangan rakyat Inggris. Mereka akan bersorak-sorai sementara ia mengendarai kudanya keluar istana.

Meski ia seorang raja dengan kekuasaan yang besar, St Edward menunjukkan kejujurannya dengan jalan menepati janjinya kepada Tuhan dan kepada rakyat. Sewaktu masih tinggal di Normandy, ia mengucapkan suatu ikrar kepada Tuhan. Ia mengatakan bahwa apabila keluarganya berkesempatan melihat masa-masa yang lebih baik, ia akan pergi berziarah ke makam St Petrus di Roma. Setelah dinobatkan sebagai raja, ia rindu untuk menepati ikrarnya ini. Tetapi para bangsawan tahu bahwa tak akan ada siapa-siapa lagi yang akan memelihara perdamaian diantara orang-orang yang gemar berperang di tanah itu. Jadi, meski mereka mengagumi devosi raja, mereka tak hendak membiarkannya pergi. Segala masalah ini disampaikan kepada paus, St Leo IX. Bapa Suci memutuskan bahwa raja dapat tinggal di kerajaannya. Beliau mengatakan bahwa hendaknyalah Raja Edward membagi-bagikan uang yang seharusnya dipergunakannya untuk berziarah kepada orang-orang miskin. Ia hendaknya juga membangun atau memperbaiki suatu biara demi menghormati St Petrus. Dengan taat, raja melaksanakan keputusan paus. Raja wafat pada tahun 1066 dan dimakamkan di sebuah biara indah yang telah ia bangun kembali. Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Alexander III pada tahun 1161.

Sumber yesaya.indocell.net

Inspirasimu : Santo Felix & Santo Siprianus : 12 Oktober

kredit photo : catholicnewsagency.com