Beranda KATEKESE Santo Boris dan Santo Gleb : 24 Juli

Santo Boris dan Santo Gleb : 24 Juli

24 Juli, Bunda Maria, gereja Katolik Indonesia, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XVI, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santo Boris dan Santo Gleb, Santa Brigitta dari Swedia, Santa Maria Magdalena, Santo Laurentius dari Brindisi, santo santa, Santo Yusuf Barsabas, teladan kita, umat katolik

KEDUA bersaudara ini dilahirkan di penghujung abad kesepuluh. Mereka adalah putera-putera St Vladimir dari Kiev, pangeran Kristen pertama di Rusia. Ayah mereka mempunyai banyak isteri sebelum menjadi Kristen. Sesudah memeluk agama Kristen, Vladimir hidup sebagaimana diajarkan Yesus dalam Injil. Boris dan Gleb adalah putera-putera Vladimir dari isterinya yang seorang Kristen bernama Anna. Mereka semua adalah orang-orang Kristen yang saleh.

24 Juli, Bunda Maria, gereja Katolik Indonesia, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XVI, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santo Boris dan Santo Gleb, Santa Brigitta dari Swedia, Santa Maria Magdalena, Santo Laurentius dari Brindisi, santo santa, Santo Yusuf Barsabas, teladan kita, umat katolik

Dalam upaya mendapatkan kekuasaan yang terlebih besar setelah Raja Vladimir wafat, putera sulungnya menyusun rencana untuk membunuh Boris dan Gleb. Boris diperingatkan mengenai hal ini sewaktu ia kembali bersama pasukannya dari suatu pertempuran melawan suku-suku pengembara. Para prajurit serta-merta bersiap untuk membela Boris dari saudara sulungnya, tetapi Boris melarang. “Adalah lebih baik jika aku saja yang mati,” katanya, “daripada banyak orang harus mati.” Maka, ia menyuruh para prajuritnya pergi sementara ia duduk sendirian menanti. Sepanjang malam ia merenungkan para martir yang tewas dibunuh oleh kerabat dekatnya sendiri. Ia merenungkan betapa kosong jadinya hidup ini jika kita mengutamakan hal-hal duniawi. Yang utama, menurut pendapatnya, adalah perbuatan-perbuatan baik, kasih sejati dan iman yang benar. Ketika pagi tiba, para pembunuh yang disewa kakaknya tiba dan mulai menyerangnya dengan tombak. Boris tidak melawan, hanya menyerukan damai kepada mereka.

St Gleb dibunuh tak lama sesudahnya. Saudara sulungnya yang keji mengundang Gleb datang ke istana untuk suatu kunjungan persaudaraan. Saat menyeberangi sungai, perahu Gleb diserang oleh orang-orang bersenjata yang garang. Pada mulanya, Gleb ketakutan dan memohon pada mereka agar jangan membunuhnya. Namun demikian, ia tak hendak mempertahankan diri dengan kekerasan, bahkan ketika ia melihat bahwa mereka bertekad membunuhnya. Malahan, St Gleb dengan tenang mempersiapkan diri untuk mati. “Aku dibunuh,” katanya, “untuk suatu alasan yang tidak aku ketahui. Tetapi Engkau mengetahuinya, ya Tuhan. Dan aku tahu Engkau bersabda, demi nama-Mu saudara akan bangkit membunuh saudaranya.” Hanya beberapa tahun setelah wafat mereka, masyarakat Rusia mulai pergi berziarah ke makam kedua bersaudara ini. Mukjizat-mukjizat terjadi. St Boris dan St Gleb disebut martir sebab mereka menerima kematian seperti Kristus, yakni tanpa mempertahankan diri dengan kekerasan. Mereka wafat pada tahun 1015. Pada tahun 1724, Paus Benediktus XIV memaklumkan mereka sebagai santo.

Pada hari ini marilah kita berdoa memohon kesabaran dan rahmat pengampunan bagi mereka yang menyakiti kita.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inpirasimu: Santa Brigitta dari Swedia : 23 Juli