Beranda KATEKESE Santo Blasius : 03 Februari

Santo Blasius : 03 Februari

03 Februari, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, Kanak-Kanak Suci, Kaspar, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, pertapa, Santo Blasius, Santo Jean-Théophane Vénard MEP, Santa Veridiana, Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul, rosario, Santa Angela Merici, Santa Martina, Santo Fransiskus de Sales, Santo Gildas, Santo Stefanus Harding, Santo Thomas Aquinas, Santo Yohanes Bosco, umat katolik, Uskup dan Pengaku Iman, Yesus Kristus
Ilustrasi: catholicnewsagency

BLASIUS hidup pada abad keempat. Sebagian mengatakan bahwa ia berasal dari sebuah keluarga kaya dan menerima pendidikan Kristiani. Semasa remaja, Blasius memikirkan tentang segala permasalahan serta penderitaan yang terjadi pada masa itu. Ia mulai menyadari bahwa hanya sukacita rohani saja yang dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan sejati.

Blasius menjadi imam dan kemudian diangkat menjadi Uskup Sebaste di Armenia. Dengan segenap hati, Blasius bekerja keras untuk menghantar umatnya menjadi kudus dan bahagia. Ia berdoa dan berkhotbah; ia berusaha menolong semua orang.

Ketika Gubernur Licinius mulai menganiaya umat Kristiani, St. Blasius ditangkap. Ia dibawa untuk dijebloskan ke dalam penjara dan dihukum penggal. Dalam perjalanan, umat berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat uskup mereka yang terkasih untuk terakhir kalinya. Blasius memberkati mereka semuanya, bahkan juga orang-orang kafir. Seorang ibu yang malang bergegas datang kepadanya. Ia memohon Blasius agar menyelamatkan anaknya yang hampir tewas tercekik duri ikan yang tertelan di tenggorokannya. Orang kudus itu membisikkan doa dan memberkati sang anak. Mukjizat terjadi, sehingga nyawa anak itu dapat diselamatkan. Oleh karena itulah St. Blasius dimohon bantuan doanya oleh semua orang yang menderita penyakit tenggorokan.

Dalam penjara, uskup yang kudus ini mempertobatkan banyak orang kafir. Tidak ada siksaan yang dapat membuatnya mengingkari imannya kepada Yesus. St. Blasius dihukum penggal kepalanya pada tahun 316. Sekarang ia ada bersama Yesus untuk selama-lamanya.

Sumber: katakombe.org

Inspirasimu: Santo Jean-Théophane Vénard MEP : 02 Februari