BENEDIKTUS dari Anaine memiliki nama kecil, Witiza. Ia lahir dalam keluarga bangsawan Kristen di Languedoc Perancis pada tahun 750 M. Ayahnya adalah pangeran Aigulf, seorang raja lokal Visigoth, Count of Maguelonne. Witiza lalu keluar dari istana dan menjadi rahib di biara Benediktin Santo Siene, Dijon. Kemudian memakai nama biara Benediktus; seperti nama bapa pendiri Ordo Benediktin.
Benediktus dengan rajin menata hidupnya sebagai seorang rahib dengan kehidupan doa dan tapa yang keras. Selama dua setengah tahun dalam biara tersebut, Benediktus hanya makan roti tawar dan minum air putih setiap hari. Ia tidak mengenakan alas kaki, tidur beralaskan tanah dan menghabiskan setiap malamnya dalam doa dan meditasi. Ia juga tekun mempelajari semua regula (aturan hidup membiara) Ordo Benediktin dan menjalankannya dengan penuh disiplin.
Ketika Abbas biara Santo Siene meninggal dunia, para rahib segera memilih Benediktus sebagai abbas yang baru. Tetapi ia menolak pilihan tersebut. Ia malah kembali ke kota kelahirannya Languedoc dan berkat dukungan keluarganya, ia mendirikan sebuah biara Benediktin di Anaine. Banyak pemuda kemudian datang menjadi biarawan. Benediktus dengan senang menerima dan membimbing mereka dalam disiplin hidup yang ketat. Semakin hari jumlah mereka semakin bertambah hingga Benediktus harus mendirikan beberapa biara baru.
Gerakan pembaharuan Benediktus dikemudian hari terbukti membawa para rahib dalam kesucian hidup membiara, dan menempa mereka menjadi hamba Allah yang kudus. Sukses ini menempatkan Benediktus sebagai seorang tokoh penting dalam sejarah kehidupan monastik di Eropa.
Benediktus tutup usia dengan tenang di biara Benediktin Kornelimünster pada tanggal 12 Februari 821 M.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santa Skolastika : 10 Februari
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.