TATIANA hidup pada abad ke-3 di kota Roma. Ia adalah seorang diakoness Gereja yang menjadi martir pada masa pemerintahan Kaisar Alexander Severus.
Menurut legenda, Tatiana adalah putri dari seorang konsul Romawi yang secara diam – diam menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya dan memberikan dirinya untuk dibabtis menjadi seorang Kristen. Ia kemudian hidup sebagai seorang kristen yang saleh dan membesarkan putrinya Tatiana dalam iman dan kasih kristiani. Karena kecakapannya; Titiana kemudian diangkat oleh jemaat menjadi diakon gereja.
Pada saat penganiayaan makin menghebat, diaconess Tatiana ikut tertangkap. Ia kemudian dibawa ke sebuah kuil pagan dan dipaksa untuk mempersembahkan korban bakaran untuk dewa pagan Apollo. Dengan tegas Tatiana menolak. Didepan altar pagan tersebut Ia malah menutup matanya dan berdoa kepada Yesus Kristus untuk membantunya. Legenda mengatakan bahwa sesaat setelah ia berdoa sebuah gempa bumi mengguncang kuil Apollo, dan patung dewa Romawi itu pecah berantakan. Bangsa Romawi tidak melihat hal ini sebagai sebuah keajaiban; mereka malah menjadi sangat marah dan penuh dendam kepada diaconess kristen Tatiana. Tatiana kemudian dibawa ke penjara dimana ia kemudian disiksa dengan sangat mengerikan.
Santa Tatiana dipukuli, dan diiris-iris dengan pisau cukur. Para algojo mencungkil kedua bola matanya, dan terus menyiksa wanita belia ini dengan siksaan-siksaan yang keji. Dalam deritanya santa Tatiana berdoa, meminta Tuhan untuk membuka mata para penyiksanya. Pada saat itu mereka melihat empat Malaikat berada disekitar Tatiana. Delapan orang algojo yang menyiksa Tatiana kemudian berlutut di depannya dan memintanya untuk mengampuni dosa mereka. Setelah melihat semua itu, mereka kemudian menjadi percaya di dalam Kristus .
Pihak berwenang Romawi menjadi marah, dan hari berikutnya delapan orang algojo itu disiksa dan dibunuh. Lalu mereka melemparkan Tatiana ke kandang singa. Tapi, bukannya merobek Tatiana, binatang buas itu malah merangkak turun ke kakinya, dan berbaring di sana. Setelah beberapa kali gagal untuk membunuh Santa Tatiana, pada tanggal 25 Januari (12 Januari dalam kalender Julian ) tahun 226 Santa Tatiana menerima mahkota kemartirannya dengan cara dipenggal.
Santa Tatiana telah dihormati sebagai orang kudus abad ke-3; dan dirayakan pestanya pada setiap tanggal 12 Januari (25 Januari pada beberapa gereja). Keteladanan Tatiana telah membawa banyak orang untuk menerima iman Kristiani dan meninggalkan kekafiran.
Santa Tatiana adalah Pelindung para pelajar. Di Belarusia, Rusia, dan Ukraina, hari perayaan Santa Tatiana dikenal dengan nama “Tatiana Day”, yang juga dikenal sebagai “Hari Pelajar”, dan merupakan hari libur nasional.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.