Rosa Venerini dilahirkan di Viterbo, Italia, pada tahun 1656. Setelah dewasa ia masuk biara; tetapi beberapa bulan kemudian ia terpaksa pulang ke rumah karena ayahnya yang adalah seorang dokter, meninggal dunia. Ia merasa bertanggung jawab untuk merawat ibunya yang janda.
Walau sudah hidup diluar biara, Rose tetap memilih untuk menjalani hidup selibat. Karena memiliki kemampuan dalam memimpin yang sangat luar biasa, Rosa mampu mengumpulkan perempuan-perempuan muda di sekitarnya tempat tinggalnnya. Mereka berdoa rosario bersama di sore hari. Sementara mereka saling mengenal satu sama lain, Rosa menjadi sadar akan betapa sedikitnya yang diketahui kaum muda mengenai iman mereka.
Pada tahun 1685, Rosa dengan dibantu dua orang teman membuka sebuah sekolah gratis untuk para gadis. Para orangtua yang mengirimkan puteri mereka ke sana amat puas dengan mutu dan lingkungan pendidikan. Rosa adalah seorang pendidik yang berbakat. Lebih dari itu, ia dapat mendidik yang lain untuk mengajar.
Pada tahun 1692, Kardinal Barbarigo mengundang Rosa ke keuskupannya. Beliau menghendaki Rosa mengorganisir sekolah-sekolah dan melatih para guru. Dalam keuskupan inilah Rosa menjadi guru dan sahabat dari seorang yang kelak juga menjadi seorang kudus. Di adalah St. Lucia Filippini (St. Lucia Filippini dimaklumkan kudus pada tahun 1930).
Rosa mengorganisir sekolah-sekolah di berbagai tempat. Sebagian orang tidak suka akan apa yang dilakukannya dan mengganggu Rosa dan para gurunya. Tetapi para guru yakin teguh pada keyakinan mereka akan nilai pendidikan. Rosa bahkan membuka sebuah sekolah di Roma pada tahun 1713. Paus Klemens XI mengucapkan selamat kepada Rosa sebab telah mendirikan sekolah yang begitu mengagumkan.
Guru yang berdedikasi tinggi ini wafat di Roma pada tanggal 7 Mei 1728 dalam usia tujuhpuluh dua tahun. Setelah ia wafat, para guru awamnya menjadi biarawati religius. Para biarawati Venerini melanjutkan karya pelayanan mereka dalam mengajar sebagaimana dilakukan Rosa. Rosa Venerini dimaklumkan “beata” oleh Paus Pius XII pada tahun 1952.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Dominikus Savio : 06 Mei
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.