LELUHUR kita yang pertama telah menghina Tuhan dengan melakukan dosa berat. Oleh karena jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa, maka setiap bayi yang dilahirkan ke dunia mewarisi dosa asal. Kita semua adalah keturunan dari leluhur kita yang pertama. Jadi, kita semua mewarisi dosa mereka. Dosa yang kita warisi itu disebut dosa asal.
Tetapi, Santa Perawan Maria, memperoleh hak yang amat istimewa dari Tuhan. Ia dikandung dalam rahim bundanya, St. Anna, tanpa dosa asal. Bunda Maria akan menjadi Bunda Yesus, Putera Allah yang tunggal. Si jahat, yaitu iblis, tidak mempunyai kuasa atas Maria. Tidak pernah ada dosa sekecil apa pun dalam diri bunda kita yang mengagumkan itu. Oleh sebab itu, Gereja menyebut Maria sebagai “Yang Dikandung Tanpa Dosa.”
Pada tahun 1854, Paus Pius IX menyatakan kepada seluruh dunia bahwa tidak dapat diragukan lagi Bunda Maria dikandung tanpa dosa. Empat tahun kemudian, Bunda Maria menampakkan diri kepada Bernadette di Lourdes. Ketika St. Bernadette menanyakan kepada perempuan cantik itu siapakah dia, Maria mengatupkan kedua tangannya serta mengarahkan pandangannya ke surga. Katanya, “Akulah Yang Dikandung Tanpa Dosa.”
“Engkau memberinya hak istimewa untuk menikmati terlebih dahulu karya keselamatan yang akan diperoleh Kristus dengan kematian-Nya, serta menjaganya tanpa noda dosa sejak saat pertama perkandungannya.” ~ Paus Sixtus IV
Lebih lanjut tentang Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Dosa
Sumber: yesaya.indocell.net
Inspirasimu: Santo Sabinus : 07 Desember
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.