FEBRONIA, seorang wanita kristen yang hidup pada abad ketiga di kota Nisibis Mesopotamia (salah satu provinsi di Turki saat ini), banyak orang mengenal dirinya karena parasnya yang menawan. Ia hidup sebagai seorang biarawati, mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan dan sesama. Pada masa pemerintahan Kaisar Diocletianus, terjadi banyak penganiayaan terhadap umat kristiani, Febronia ditangkap dan dipenjarakan.
Apabila bersedia meninggalkan iman Kristennya dan menikah dengan keponakan Diocletianus yang bernama Lysimachus maka akan dibebaskan dan diberikan kehidupan dunia yang berkelimpahan. Namun Febronia tetap kokoh, ia menolak untuk mengingkari Imannya, akibatnya ia disiksa, dimutilasi dan dibunuh. Sang keponakan kaisar, Lysimachus, dan banyak orang lainnya yang menjadi saksi kemartiran Santa Febronia menjadi bertobat dan memberikan diri mereka untuk dibabtis. Sedangkan Selenus, hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada Febronia, dikatakan menjadi gila dan bunuh diri.
Perayaan akan kemartirannya dikenang setiap tanggal 25 Juni
Sumber : Katakombe.org
Inspirasimu : Santa María Guadalupe García Zavala : 24 Juni
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…