AGNES dari Praha atau Santa Agnes dari Bohemia adalah puteri raja Bohemia (Sekarang wilayah Republik Ceko), Primislaus Ottokar I. Ibunya adalah puteri Constance dari Hungaria, yang adalah adik dari raja Andrew II Hungaria. Raja Andrew II adalah ayah dari Santa Elizabeth dari Hungaria.
Pada usia delapan tahun, Agnes dipertunangankan dengan pangeran Henry, putra Kaisar Frederick II dari Kekaisaran Romawi Suci. Menurut adat para bangsawan dimasa itu, Agnes harus menghabiskan masa kecilnya di istana calon suaminya agar dapat mengenal dan mempelajari bahasa dan budaya negara calon suaminya. Karena itu diputuskan untuk mengirim Agnes ke istana Kaisar. Agnes sebenarnya tidak ingin menjalani kehidupan berumah tangga. Sejak tinggal didalam biara Cistercian bersama bibinya Santa Hedwig, ia telah jatuh cinta kepada kehidupan membiara yang tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi. Dalam hatinya ia telah bertekad untuk menjalani hidup yang suci dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Kristus, Pengantin Surgawinya. Berkat doa-doa Agnes, pertunangannya yang telah berlangsung selama beberapa tahun kemudian dibatalkan.
Dalam waktu singkat, Agnes sudah menonjol di antara mereka itu sebagai contoh dalam hal keutamaan, ketekunannya dalam hal doa, ketaatan, disiplin religius, penyangkalan diri dan kerendahan hati. Perintah Paus untuk menerima kedudukan sebagai Abdis merupakan pencobaan yang berat bagi kerendahan hatinya; namun dia menerima ijin untuk tidak memakai gelar Abdis itu, melainkan dia dikenal sebagai “suster senior”. Semangatnya untuk hidup suci dalam kemiskinan sangat mirip dengan semangat santa Klara. Agnes menolak segala pemberian dari kakaknya raja Wenceslaus I yang dikirimkan kepadanya. Dan dia pun sama sekali tidak mengijinkan siapa pun juga dari para susternya memiliki apa pun sebagai milik pribadi.
Pada tahun 1235 Agnes mendirikan sebuah rumah sakit bagi para orang miskin dan para penderita kusta di Praha. Dia sendiri ikut bekerja di rumah sakit tersebut dengan memasak dan merawat para pasien. Karya Agnes mendapatkan pujian dari Santa Klara di Asisi. Seperti dapat dilihat dalam korespondensi mereka, Santa Klara akan menulis dengan perasaan yang mendalam terhadap Agnes, meskipun mereka tidak pernah bertemu muka. Kesucian hidupnya membuat Agnes diberkati Tuhan dengan anugerah mukjizat; konon dia pernah menghidupkan kembali keponakannya (anak dari kakaknya Raja Wenceslaus I) yang sudah meninggal.
Setelah mengabdi selama empat puluh tahun dalam kehidupan sebagai seorang biarawati, Suster Agnes tutup usia pada tanggal 2 Maret 1282. Devosi yang dipersembahkan kepadanya, segera muncul sesaat setelah kematiannya. Enam abad kemudian ia dibeatifikasi oleh paus Pius IX pada tanggal 3 desember 1874 dan dikanonisasi oleh paus santo Yohanes Paulus II pada tanggal 12 November 1989.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo David dari Wales, Pengaku Iman : 01 Maret
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.