Yang Mulia, saudaraku para Uskup, para imam dan suster terkasih, dan umat Asia yang terkasih.
Salam hangat bagi anda pada hari yang baik ini, para pesta Maria Ratu.
Kardinal Bo, beberapa waktu lalu, membawa kita melihat perjalanan kelahiran FABC dan tonggak sejarahnya. Semoga saya sekarang ini saya menatap ke masa depan. Setengah abad telah berlalu. Kami di FABC bersama anda semua – umat Asia – memulai perjalanan baru dengan melaksanakan Sidang Umum FABC 50.
Terinspirasi oleh pembacaan Kitab Suci yang baru saja diwartakan di FABC 50, kita akan memulai tugas monumental untuk menegaskan kembali, memperbarui dan merevitalisasi Gereja di Asia. Kita akan berkumpul untuk memperingati, merayakan dan memetakan arah yang kita, sebagai Gereja di Asia. Kita akan berjalan bersama dalam beberapa dekade mendatang. Dengan terbuka pada Roh Kudus, kita pergi dengan cara lain sebagaimana Ia tunjukkan kepada kita.
Untuk memulainya, FABC akan menegaskan dan merayakan perjalanan kita sejauh ini. FABC didirikan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan dan tantangan khusus Gereja Asia lima puluh tahun yang lalu. Kami mengharapkan sebuah Gereja orang miskin, orang muda, dan dialog: sebuah Gereja bagi orang miskin, orang muda dan dialog. Tujuan ini tetap relevan bahkan hingga hari ini.
Tapi ada begitu banyak perubahan besar, ada begitu banyak tantangan baru. Syukurlah, bahwa kita baru saja keluar dari pandemi Covid 19; kita memiliki ketegangan sosial-politik dan ekonomi baru; krisis migran dan krisis iklim yang semakin dalam, dan sebagainya. Beberapa hari pertama FABC 50 akan dikhususkan untuk mengenal situasi di berbagai negara dan membahas realitas yang muncul. Tantangan dan kenyataan ini mungkin mengganggu kita. Tapi tantangan dan kenyataan ini tidak akan mengganggu kita. Kita hidup bersama dalam tantangan dan kenyataan ini!
Kemudian, kita datang kepada Allah dan mencari wajah Yesus di Asia. Kita akan mencari Yesus yang ada di antara kita masing-masing, terlepas dari keragaman kita. Diperkuat oleh perjumpaan kita dengan Yesus, FABC 50 akan mencoba menelusuri visi baru bagi Gereja di Asia. Sebagai Gereja, kita tidak ada untuk diri kita sendiri, tetapi melayani semua orang di Asia sementara kita terus membangun Kerajaan Allah.
Tanggapan kita terhadap tantangan hari ini harus dipahami dengan baik, didasarkan pada Kitab Suci, tradisi, pengajaran magisterium, dan praktik pastoral yang mempromosikan kesatuan dan keberlanjutan untuk mengubah realitas kita dalam kuasa Roh Kudus (Lumen Gentium, 5).
Oleh karena itu, kami telah mengkhususkan beberapa hari dalam FABC-50 untuk mengadakan lokakarya dan sesi pleno mengenai dokumen-dokumen Gereja dan karakteristik Gereja di Asia sehingga kami menjadi dan tetap menjadi Gereja yang profetis, relevan dan tanggap. Kami akan berdiscermen mengenai peran Gereja untuk Asia yang lebih baik.
Dengan ini, kita sampai pada tema FABC 50: berjalan bersama sebagai bangsa Asia, melalui jalan Sinode, kita mencari jalan-jalan pelayanan baru dan struktur yang lebih tepat dan efektif. Di FABC 50 ini, kami akan mengerjakannya dalam Sinodalitas – dalam persekutuan dengan umat Asia, dalam keterlibatan 250 uskup, imam, religius dan umat awam, dan dengan misi peryebarluasan Injil yang diperbarui dan dibagikan. Terima kasih atas keterlibatan anda dalam beberapa konsultasi selama persiapan Sidang Umum beberapa tahun terakhir ini, kami telah memiliki beberapa poin awal yang penting untuk dipertimbangkan seperti perluasan dialog rangkap tiga FABC, dukungan yang lebih baik untuk para Uskup dan tentu saja semua pemimpin Gereja – seperti yang dinyatakan oleh Paus Fransiskus – “Rasul yang mendengarkan”, kemitraan, komunikasi yang lebih baik dan struktur organisasi, dan seterusnya. Tema-tema ini akan kita bahas pada minggu terakhir Sidang.
Umat yang terkasih, kami berharap bahwa melalui FABC 50 ini kami akan merevitalisasi diri kami dalam melayani orang-orang Asia, baik dalam Sidang Umum maupun di luar Sidang. Kami akan mencari FABC baru untuk Gereja yang lebih bersemangat dalam melayani bangsa Asia. FABC 50 ini akan menjadi batu loncatan untuk membantu kami ketika Gereja di Asia merenungkan kembali komitmen kami terkait dengan misi, ibadah dan strategi pastoral.
Saat kami bergerak menuju fase baru dan mempersiapkan masa depan yang penuh harapan, sukacita di tengah kekacauan dan ketidakpastian, kami bersyukur kepada Allah Tritunggal karena telah membimbing langkah kami dan kami berdoa memohon bimbingan Roh Kudus terus menerus. Umat terkasih, saya dengan rendah hati meminta anda untuk terus berdoa bagi kami dan untuk keberhasilan FABC 50 – Berdoalan secara khusus di semua Misa Minggu hingga 30 Oktober 2022. Dan rayakan bersama kami dengan bersatu dengan kami dengan penuh sukacita menyanyikan lagu Lagu Untuk Asia. Semoga Maria, Ratu Surga, menjadi perantara bagi Asia dan melindungi Asia. Tuhan memberkati kita masing-masing!
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.