Selasa, 22 April 2014 (Kis. 2:36-41; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18)

Meditatio:

Maria Magdalena adalah saksi pertama dari kebangkitan Tuhan Yesus. Sayangnya bahwa dia adalah seorang wanita sehingga kesaksiannya kurang dipercaya. Dia perlu melaporkan peristiwa kebangkitan itu kepada Petrus dan Yohanes (20:2) untuk mendapatkan legitimasi tentang kesaksianya itu. Setelah melihat makam, kedua murid itu pulang kerumah dan Maria Magdalena masih tetap tinggal disitu dan menangis. Maria menangis karena dia mencintai Tuhan Yesus. Dia bersedih karena kehilangan orang yang dikasihi. Cinta Maria itulah yang menghantarnya berjumpa dengan Yesus. Dialog antara Yesus dan Maria adalah dialog yang ingin membangkitkan nostalgia tentang hidup masa lampau Maria yang terpesona dengan Yesus. Maria mencintai Tuhan Yesus.

Kebangkitan adalah proses penyadaran bagi manusia bahwa hidup ini indah bila hidup itu diletakan pada tangan Tuhan sendiri. Pada suratnya yang pertama, Penginjil Yohanes menegaskan hal itu, “hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kamu, “ (1 Yoh 1:2). Maria Magdalena mencintai Tuhan Yesus semasa ia masih hidup. Kebangkitan menghantar Maria Magdalena untuk melihat hidupnya yang penuh pesona terhadap Yesus sudah berakhir. Dia perlu membagikan cintanya itu kepada sesama agar orang lainpun dapat mencintai Yesus. (MM)

Contemplatio:

Bayangkanlah bahwa anda adalah Maria Magdalena. anda memeluk kaki Tuhan Yesus dan Yesus memanggil dengan namamu sendiri. Rasakan sukacitamu…

Oratio:

Tuhan Yesus, anugerahkan kepadaku semangat Cinta agar aku dapat mencintai sesama dan dengan demikian mewartakan kebangkitanmu kepada orang-orang disekitarku. Amin.

Missio:

Hari ini aku mau mencintai sesama dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih.

Tuhan memandang dari Sorga, Ia melihat semua anak manusia Mzm.( 33:13)

Salam,

Mutiara Iman.