Menjadi Katolik berarti siap untuk menjadi saksi Kristus dimana pun berada. Dengan peran dan profesi yang dimiliki, kita dapat mengambil peran di masyarakat yang diikuti semangat Kristus di setiap langkah kita. Kita dapat menjadi saksi Kristus dengan cara dan sudut pandang masing-masing. Menebarkan kebaikan serta cinta kasih pada sesama merupakan salah satu cara sederhana menjadi saksi Kristus. Sama seperti Kristus menebarkan cinta kasih pada orang-orang di sekitarnya. Seperti yang tertuang pada Dokumen Konsili Vatikan II AG (Ad Gentes/Kepada Para Bangsa) yang membahas mengenai Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja di art.no 11
Sebab segenap Umat beriman Kristiani, di mana pun mereka hidup, melalui teladan hidup serta kesaksian lisan mereka wajib menampilkan manusia baru, yang telah mereka kenakan ketika dibaptis, maupun kekuatan Roh Kudus, yang telah meneguhkan mereka melalui sakramen Krisma. Dengan demikian sesama akan memandang perbuatan-perbuatan mereka dan memuliakan Bapa (lih. Mat 5:16), akan lebih penuh menangkap makna sejati hidup manusia serta ikatan persekutuan semesta umat manusia.
Selain itu, menjalin dialog dengan kelompok masyarakat lain juga perlu dilakukan agar tercipta komunikasi yang baik antar sesama manusia. Sebagai umat Katolik pun kita sering bertukar pikiran atau sekedar berdialog dengan teman-teman beragama lain. Dialog tersebut akan menumbuhkan pemahaman baru mengenai teman beragama lain, begitu pun sebaliknya. Melakukan dialog antar sesama masyarakat kita turut membawa kesaksian Allah dengan cara kita sendiri.
Dialog yang kita lakukan pada orang atau kelompok lain pun dilakukan juga oleh Kristus. Kristus melakukan dialog dengan para murid-murid-Nya, agar terjalin relasi yang baik dengan-Nya. Ada tertulis pada Dokumen Konsili Vatikan II di dokumen yang sama,
Kristus sendiri menyelami hati sesama-Nya dan melalui percakapan yang sungguh manusiawi menghantar mereka kepada terang ilahi. Begitu pula hendaklah para murid-Nya, yang secara mendalam diresapi oleh Roh Kristus, memahami sesama di lingkungan mereka, dan bergaul dengan mereka, sehingga berkat dialog jujur dan sabar itu mereka makin mengetahui, harta-kekayaan manakah yang oleh Allah dalam kemurahan-Nya telah dibagikan kepada para bangsa.
Apakah sikap kita di masyarakat sudah dikategorikan dapat menjadi saksi Kristus?
Apakah kita sudah melakukan dialog dengan sesama kita, seperti yang Kristus lakukan pada sesama-Nya?
Penulis: Anastasia Ria
Kredit Foto: filandrians.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.