Marselinus adalah seorang imam dan Petrus melayani Marselinus dalam pelayanan sang imam. Keduanya amat gagah berani dalam mempraktekkan iman Kristiani mereka. Mereka melayani komunitas Kristiani dengan pengurbanan diri yang besar. Pada masa penganiayaan oleh Diocletian, banyak umat Kristiani dibunuh. Termasuk di antaranya adalah kedua orang ini; mereka dipenggal kepalanya. Tetapi, agaknya sebelum dibunuh mereka dipaksa untuk menggali liang kubur mereka sendiri. Mereka dibawa ke suatu lokasi rahasia untuk melaksanakan tugas berat tersebut. Lokasi itu adalah sebuah hutan yang disebut Silva Nigra. Beberapa waktu kemudian, kubur mereka ditemukan di tempat terpencil tersebut. Algojo yang membunuh mereka pada akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristiani. Ia menghantar umat Kristiani ke sisa-sisa jenazah kedua orang kudus itu, yang kemudian dimakamkan kembali dalam katakomba St Tiberius. Paus Gregorius IV mengirimkan sebagian dari relikui mereka ke Frankfurt, Jerman pada tahun 827. Sri Paus yakin bahwa relikui kedua orang martir ini akan mendatangkan berkat bagi Gereja di negeri itu.
Yesus menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Kita pun sepatutnya menyerahkan hidup kita bagi Dia. Tuhan, adakah sesuatu yang dapat aku lakukan bagi-Mu pada hari ini?
Sumber: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Credit Photo: S. Marselinus dan S. Petrus, mediakatekese1.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.