Untuk menghentikan pengajaran iman yang sesat, St. Leo menjelaskan ajaran iman yang benar melalui tulisan-tulisannya yang terkenal. Ia mengadakan Konsili untuk mengutuk ajaran-ajaran yang sesat. Mereka yang tidak mau berbalik dari ajaran mereka yang sesat dikucilkan dari Gereja. Tetapi, Paus Leo menerima kembali mereka yang menyesal dan ingin kembali ke pelukan Gereja. Ia mengajak umatnya untuk berdoa bagi mereka.
Ketika suatu pasukan barbar yang amat besar, yang disebut bangsa Hun, datang untuk menyerang kota Roma, semua penduduk Roma merasa takut dan ngeri. Mereka tahu bahwa bangsa Hun telah membakar habis banyak kota. Untuk menyelamatkan Roma, St. Leo pergi menemui pemimpin mereka yang garang, Attila. Satu-satunya senjata yang ada padanya hanyalah mengandalkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika kedua pemimpin itu saling bertemu, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Attila, pemimpin kafir yang kejam itu, menunjukkan rasa hormat yang besar kepada paus. Ia mengikat perjanjian damai dengannya. Sesudah peristiwa itu, Attila mengatakan bahwa ia melihat dua sosok yang amat besar berdiri di samping paus pada saat ia berbicara. Umat yakin bahwa kedua sosok tersebut adalah kedua rasul besar, Petrus dan Paulus. Mereka diutus Tuhan untuk melindungi Paus Leo dan segenap umat Kristiani.
Oleh karena kerendahan hati dan belaskasihnya, Paus Leo dikasihi oleh semua orang. Ia menjadi paus selama duapuluh satu tahun. St. Leo wafat pada tanggal 10 November 461.
Bagaimana jika saya setiap hari hidup dalam kepercayaan penuh kepada Yesus, seperti yang dilakukan oleh St. Leo Agung?
Teks: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.