Beranda KATEKESE Teladan Kita S. Isidorus, 4 April

S. Isidorus, 4 April

St. Isidorus dilahirkan pada tahun 556. Dua orang kakaknya, Leander dan Fulgentius, adalah uskup dan santo juga. Saudari mereka, Florentina, seorang biarawati dan santa juga. Keluarga Isidorus kemungkinan berasal dari Romawi. Kelak Isidorus ditahbiskan sebagai uskup kota Seville, Spanyol. Dari sanalah ia memberikan pengaruh besar terhadap Gereja pada jamannya. Isidorus menjadi Uskup Seville selama tiga puluh tujuh tahun. Selama masa itu, ia melanjutkan karya uskup sebelumnya, yaitu St. Leander, kakaknya. Kedua kakak-beradik ini mempertobatkan penganut bidaah Visigoth dan membawa mereka ke pangkuan Gereja Katolik.

Pada masa kecilnya, Isidorus memperoleh pendidikan yang amat baik. Kakak-kakaknya bertanggung jawab atas pendidikannya. Ia dibimbing oleh Leander. Isidorus kecil menganggap Leander sebagai orang yang paling kejam di seluruh dunia. Leander terus-menerus menyuruhnya belajar! Tetapi, di kemudian hari Isidorus menyadari bahwa Leander sungguh seorang sahabat yang mengagumkan. Ia mengajarkan kepada Isidorus bahwa kita akan dapat melakukan begitu banyak hal bagi Gereja Yesus apabila kita belajar dengan tekun.

Isidorus hidup jauh sebelum Konsili Trente, di mana baru mulai dibuka seminari-seminari untuk pendidikan imam. Tetapi, Isidorus yakin bahwa di setiap keuskupan haruslah ada sebuah seminari dan sebuah sekolah Katolik sebagai sarana pendidikan lanjutan. Kedua impiannya tersebut kelak terwujud dengan dibukanya perguruan tinggi-perguruan tinggi Katolik dan juga seminari-seminari.

St. Isidorus adalah juga seorang organisator ulung. Ia diminta untuk memimpin dua pertemuan Gereja yang penting yang disebut Sinode. Yang pertama di Seville, Spanyol pada tahun 619 dan sesudahnya di Toledo, Spanyol pada tahun 633. Sinode-sinode tersebut semakin mempererat persekutuan Gereja. St. Isidorus menulis banyak buku. Ia menulis tentang sejarah Goths. Ia menulis tentang pahlawan-pahlawan Kitab Suci. Ia bahkan juga menyusun sebuah kamus.

Uskup Isidorus selalu terbuka bagi umatnya. Kaum miskin di Seville tahu ke mana mereka harus pergi mohon bantuan. Selalu ada antrian panjang sepanjang hari, setiap hari, di tempat kediaman uskup. Isidorus berdoa dan bermatiraga. Ia sungguh seorang yang kudus dan uskup yang amat dicintai. Ia wafat pada tahun 636. St. Isidorus digelari Pujangga Gereja oleh Paus Inosensius XIII pada tahun 1722.

Perubahan apakah yang dapat aku lakukan bagi dunia sekarang ini? Bagaimanakah angan-anganku untuk menjadikannya dunia yang lebih baik? 

Teks: “Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”

Kredit Foto: