Efrem cepat sekali naik darah. Perlahan-lahan ia dapat menguasai dirinya. Orang-orang yang berjumpa dengannya menyangka bahwa sudah watak dasarnya ia seorang yang amat sabar. Efrem sering berkhotbah di Edessa. Apabila ia berbicara tentang pengadilan Tuhan, umat yang mendengarnya menangis tersedu-sedu. Ia akan mengatakan kepada mereka bahwa ia adalah seorang pendosa besar. Dan sungguh demikianlah maksudnya, sebab sekali pun ringan, dosa-dosa itu tampak berat baginya. Ketika St. Basilius berjumpa dengannya, ia bertanya, “Engkaukah Efrem, hamba Yesus yang termashyur itu?” Segera Efrem menjawab, “Akulah Efrem yang dengan tidak layak berjalan menuju keselamatan.” Kemudian ia memohon serta menerima nasehat dari St. Basilius mengenai bagaimana bertumbuh dalam hidup rohani.
Efrem menghabiskan waktunya dengan menulis buku-buku rohani. Ia menulis dalam beberapa bahasa: Siria, Yunani, Latin dan Armenia. Karya tulisnya sungguh sangatlah indah dan mendalam hingga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Hingga sekarang orang masih membacanya. Efrem juga menulis kidung-kidung pujian. Lagu-lagunya menjadi sangat populer. Sementara orang menyanyikannya, mereka belajar banyak tentang iman mereka. Itulah sebabnya St. Efrem dijuluki “harpa Roh Kudus”. Ia seorang guru yang hebat, yang mengajar lewat tulisan-tulisannya, karena itulah pada tahun 1920 ia digelari Pujangga Gereja. St. Efrem wafat pada bulan Juni tahun 373.
“Ya Yesus, melalui sakramen-Mu, kami setiap hari memeluk-Mu serta menerima-Mu dalam tubuh kami; jadikan kami layak menikmati kebangkitan yang kami rindukan. Kami telah menyimpan harta pusaka-Mu itu yang tersembunyi dalam diri kami sejak kami menerima rahmat Sakramen Pembaptisan; yang senantiasa diperkaya dengan Sakramen Perjamuan-Mu.” ~ St. Efrem.
Sumber: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Credit Photo: St. Efrem, www.franciscocatolico.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.