MIRIFICA.NEWS, SIBOLGA – “Kadang kita terlalu sering membuat film khotbah… Untuk tugas besok, teman-teman dilarang membuat film khotbah,” ungkap RP Murti. Tantangan itu mulai terasa bagi para peserta pelatihan audio visual untuk Keuskupan Sibolga, sejak malam ini. Pasalnya, RP FX Murti Hadi Wijayanto, SJ, selaku fasilitator pelatihan langsung menugaskan para peserta dari berbagai paroki keuskupan ini untuk menulis naskah. Setelah sedikit penjelasan tentang penulisan naskah, RP Murti menegaskan lagi untuk menghindari membuat film khotbah. Apa maksudnya?
Setelah ilmu videografi, teknik pengambilan gambar, dan brainstorming untuk pembuatan film per kelompok; barisan OMK, suster, frater, dan imam yang berpartisipasi pada pelatihan ini dituntut untuk menulis naskah masing-masing terlebih dulu. “Kita seringkali terlalu saleh, sehingga membuat film yang bila tokohnya mengalami masalah, solusinya adalah…???” Sontak peserta menjawab, “Berdoa..” Nah, itulah yang dimaksud Direktur SAV Puskat tersebut. Kadangkala, tantangan berkreasi dalam membuat film terhambat pada ide bahwa segala masalah dapat di-‘resolusi’ melalui jalan berdoa. “Cobalah memikirkan solusi film yang daripada bersifat khotbah, tapi coba diuji logisnya,” ujar RP Murti. Dengan demikian, peserta diajak meruncingkan kreativitasnya untuk memikirkan suatu ending yang antimainstreamed.
“Pilihlah tema yang relevan, misalnya, tingkat kecelakaan lalu lintas di Sibolga cukup tinggi. Nah, ini kesempatan kita untuk menyuarakan ini kepada masyarakat sekitar,” tukas RP Murti. “Contoh lain, kemarin kita dihebohkan dengan ikan paus yang mati karena makan sampah plastik. Isu lingkungan hidup boleh diangat,” tambahnya.
Seluruh naskah yang ditulis peserta malam ini akan dieksekusi besok, per kelompok. Terlepas dari naskah anggota mana yang akan dipilih, RP Murti akan memeriksa setiap karya peserta. “Saya akan menentukan apakah naskah ini boleh diangkat menjadi film atau tidak,” kata RP Murti sambil memainkan slideshow.
“Cukup satu menit, silakan buat naskah untuk film iklan layanan masyarakat berdurasi satu menit. Buatlah juga shot yang spesifik dan unik. Carilah juga musik yang gratis, atau buat sendiri, yang original. Kalau kita menggunakan musik orang lain, nanti Youtube akan otomatis menghapus video itu,” kata RP Murti, memberikan sebanyak-banyaknya panduan sebelum peserta mulai menorehkan tinta.
Pelatihan audio visual untuk Keuskupan Sibolga dimulai kemarin hingga besok (31/3) di Wisma Keuskupan St. Kristoforus, Sibolga. Dibimbing oleh RP FX Murti Hadi Wijayanto, SJ dan Kevin Sanly Putera, S.I.Kom., peserta diharapkan dapat pulang ke paroki masing-masing dengan kemampuan memproduksi film pendek secara mandiri untuk kebutuhan pewartaan dan “4P” yang merupakan amanah dari Mgr. Sinaga, Administrator Apostolik Sibolga, pada awal pelatihan ini.
Baca juga:
https://www.mirifica.net/2019/03/29/pelatihan-audio-visual-keuskupan-sibolga-mgr-sinaga-ingat-4p/
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.