MIRIFICA.NEWS, Jakarta – Romo Robertus Rubyatmoko, vikaris jenderal sekaligus formator pada Seminari Tinggi di wilayah keuskupan Agung Semarang diangkat oleh Paus Fransiskus sebagai uskup agung yang baru. Terpilihnya Romo Rubyatmoko ini mengakhiri kekosongan kursi kegembalaan di keuskupan Agung Semarang sejak Uskup Agung Semarang, Mgr. Johannes Pujasumarta meninggal pada 10 Novembber 2015 lalu.
Dilansir dari Radio Vatikan, Paus Fransiskus mengumumkan terpillihnya Romo Rubyatmoko sebagai Uskup Agung pada Sabtu (18/3/2017). Pengumuman oleh Pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini tentu menjadi khabar gembira bagi umat keuskupan Agung di tengah persiapan mereka menyambut Asian Youth Day yang akan dilaksanakan pada 30 Juli sampai 9 Agustus 2017.
Romo Rubyatmoko dilahirkan di Sleman pada 10 Oktober 1963. Ia masuk ke Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, dan kemudian menyelesaikan studi Filsafat dan Teologi di Yogyakarta. Pada tanggal 12 Agustus 1992, ia dithabiskan menjadi imam untuk Keuskupan Agung Semarang.
Berikut ini beberapa tugas yang pernah dijalankan olah Romo Rubyatmoko sejak dithabiskan:
1992-1993: Pastor pembantu di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta, Pakem, Yogyakarta.
1993-1997: Studi Hukum Gereja di Universitas Pontifikal Gregoriana, Roma, Italia
Sejak 1998: ia menjadi dosen Hukum Gereja di fakultas teologi Wedabhaktis, Yogyakarta dan menjadi formator di Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta.
2004-2011: Wakil rektor pada fakultas teologi Wedabhakti, Yogyakarta, dan
Sejak 2011: ia diangkat menjadi vikaris jenderal Keuskupan Agung Semarang.
Saat ini Keuskupan Agung Semarang memiliki 404.000 lebih umat Katolik dari total 22.8 juta penduduk Jawa Tengah. Ada 98 paroki dengan jumlah imam sebanyak 399 orang, terdiri dari 203 imam diosesan dan 196 imam religius. Keuskupan Agung Semarang juga memiliki 221 biarawan dan 1162 biarawati.
Sumber: http://en.radiovaticana.va/news
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
