“Suster, kalau mendengar tulisan renungan itu kira-kira apa yang suster pikirkan”, tanya Romo Agung saat Sesi “Mengenal Tulisan Renungan” pada kesempatan pelatihan menulis bagi para Suster dari Kongregasi FJCM, Kamis, (2/2/2019) di Pematang Siantar.
MIRIFICA.NEWS, Pematang Siantar – Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang, Romo Agung Noegroho, punya penghayatan tersendiri tentang apa itu tulisan renungan. Menurutnya, tulisan renungan itu tidak lain merupakan hasil dari proses pembatinan dan tafsir atas atas sabda yang dipertemukan dengan pengalaman harian dan dirangkai dalam satu tulisan yang berguna bagi pembentukan iman umat
Ia mengatakan, siapapun yang membuat renungan pasti mempunyai harapan tertentu, yakin dapat dibaca dan bermanfaat bagi para pembaca.
Karena itu, Romo Agung menerangkan beberapa langkah dan metode yang perlu sebagai pegangan dalam membuat tulisan renungan.
“Tadi saya lihat suster-suster sudah membuat tulisan yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, tulisan renungan pun demikian”, kata Romo Agung seraya membagikan pengalamannya saat awal ia bekerja di Komisi KOMSOS Keuskupan Agung Semarang.
Ia menuturkan,sejak masuk dan bekerja di Komisi KOMSOS Keuskupan Agung Semaran, ia sudah langsung berhubungan dengan kerja membuat teks dan naskah. Naskah selesai dibuat, ia pun menyodorkannya ke pegawai KOMSOS KAS untuk dikoreksi. Saat itu, ia begitu kaget melihat begitu banyak koreksi dari stafnya.
“Tidak apa-apa, itu akan menjadi pelajaran berharga,jadi jangan takut untuk membuat renungan”, katanya sembari memberikan tugas kepada para suster untuk membuat renungan sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkannya.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.