MENJADI pembicara dengan audiens yang reputasinya dibawah kita bisa jadi akan lebih mudah. Bagaimana bila audiens yang dihadapi adalah orang-orang yang punya reputasi lebih bagus dari kita sebagai pembicara. Apa yang mesti kita lakukan?

Pakar Komunikasi Errol Jonathans, di hadapan para frater Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, NTT, Sabtu (3/10/2015) menyatakan bahwa ada dua cara yang bisa dilakukan.

“Dengan mencari tahu bagaimana dengan orang yang saya hadapi dan cara berkomunikasi dengan dia. Saya akan omong apa yang saya kuasai,”ujar Errol.

Apa yang disukai, menurut Errol bukan semata dari buku, tapi dari pengalaman sendiri. Kalau ada pengalaman yang berbeda itu akan memperkaya. Dengan berbicara tentang apa yang diketahui dengan sendirinya akan membuat lebih percaya diri. Ini wajar, karena siapa pun akan memiliki perasaan gugup, was-was.

“Bahkan saya juga masih sering gugup. Saya gugup karena ingin melakukan yang terbaik, takut salah sehingga kemudian harus berusaha sempurna. Ini kadang membuat saya stres,”jelas Errol.

Selanjutnya, adalah jam terbang. Menurut Errol, kita harus membiasakan diri berbicara dengan kalangan yang berbeda dan homogen karena ini akan memperkaya pengalaman kita.