IKODEMUS adalah seorang Yahudi. Ia dikenal sebagai orang kaya yang patuh pada hokum taurat. Ia menemui Yesus pada malam hari, mungkin sebab ia takut dilihat orang. Ia menemui Yesus dengan maksud untuk mengenal-Nya secara lebih dekat. Nikodemus mengenal Yesus sebagai pembuat mukjizat. Namun, Yesus menarik Nikodemus dalam sebuah lingkaran yang tidak hanya membuatnya mengenal Yesus sebagai rabi dan utusan Allah, tetapi juga mengimani Yesus sebagai Putera Allah. Untuk itu, Nikodemus dituntut lahir secara baru.
Yesus tidak menghendaki Nikodemus mengenalnya sebatas apa kata orang. Yesus menginginkan agar Nikodemus secara pribadi memiliki iman. Dilahirkan kembali berarti sebuah langkah maju dari sikap melihat, mendengar dan beriman kepada Yesus. Dengan itu, Nikodemus akan lebih dalam mengenal siapa Yesus dan memahami karya-karya-Nya. Melalui jalan itu pula, Nikodemus dapat melihat kehadiran Kerajaan Allah.
Kitapun mungkin seperti Nikodemus. Kita mampu menjelaskan perihal siapa Yesus secara terperinci. Namun, apa yang kita ketahui itu sering kali hanya lahir dari buku-buku yang dibaca atau dari pengajaran para ahli kitab dan teolog. Kita belum mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya dan mengenal Yesus secara pribadi. Kita menuntut banyak hal dari Yesus terutama tanda bahkan mukjizat dalam setiap pergumulan. Kita perlu dilahirkan kembali. Dalam situasi apa pun, kita perlu beriman secara sungguh-sungguh. Bahkan dalam pergumulan hidup sekalipun, barangkali di sana kita pun boleh berjumpa dan mengalami betapa baiknya Tuhan.
Tuhan, bantulah aku untuk membuka diri pada kasih-Mu, agar aku semakin mengenal dan mengalami kebaikan-Mu dalam hidup ini. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.