etidaksetiaan bangsa Israel kepada Allah mendukakan hati Musa yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir, tetapi ia masih memohonkan pengampunan dari Allah, dan Allah masih berkenan menuntun ke tanah terjanji (bdk. Kel. 32:30-34). Di tengah ketidaksetiaan manusa, Allah masih memperhitungkan segelintir orang yang tetap setia pada perjanjian. Kerajaan Surga yang dilukiskan Yesus dengan perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi pun memuat pentingnya peran dan pengaruh iman yang tampaknya kecil (bdk. Mat. 13:31-33). Biji sesawi dapat tumbuh menjadi pohon tempat burung-burung bersarang pada cabangnya, dan ragi dapat mengkhamirkan tepung terigu tiga sukat. Artinya, pengaruh yang tampaknya kecil dan mungkin hanya dimiliki oleh segelintir orang adalah cikal bakal Kerajaan Surga yang akan menarik banyak orang dari berbagai bangsa.

Komitmen kita ketika memulai suatu pelayanan tidak langsung mebaw hasil yang besar. Diperlukan uman yang, meskpun kecil di mata dunia, akan memperngaruhi semakin banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Kalau iman yang kecil itu kita rawat dengan kesetiaan, niscaya Kristus sendii akan menebarkan pengaruh yang mewujudkan Kerajaan-Nya di dalam Gereja dan masyarakat kita.

Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah berhenti membangun Kerajaan-Mu di dunia hingga saat ini. Semoga aku memiliki keyakinan yang teguh untuk mempengaruhi orang lain menjadi warga kerajaan-Mu lewat kesaksian imanku. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Biji Sesawi