Anak laki-laki dari seorang janda disembuhkan Yesus/Foto: Ilustrasi (Ist)

EORANG janda dari Nain memikat hati Yesus. Bahkan menggerakan Yesus untuk melakukan mukjizat terbesar, menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Mengapa? Yesus tidak melihat sisi luarnya saja dari seorang janda. Ia melihat sampai ke lubuk hatinya.

Secara tampak luar seorang janda dipandang sebelah mata dalam kultur Israel kala itu. Tidak dianggap. Bahkan sering menjadi sasaran gosip, apalagi jika penampilan seorang janda sedikit lebih cantik dan seksi. Tapi janda dari Nain ini berbeda. Di hati terdalamnya Yesus melihat perasaan kehilangan yang amat dalam, karena anak satu-satunya telah meninggal. Serasa tiada pengharapan lagi baginya untuk bertahan dengan kepergian putra kesayangan satu-satunya. Air mata dan doa yang tak kunjung henti tidak bisa mengembalikan keadaan. Di sinilah Yesus tertegun dan haru. Lalu bergerak hatinya untuk membangkitkan putranya dari kematian. Sambil menghampiri keranda mayat dan menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Yesus berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Yesus mengembalikan pengharapan dan sukacita kepada janda itu. Dan itulah mukjizat yang luar biasa, yakni mengembalikan pengharapan dan sukacita yang hilang.

Mukjizat yang sama juga dialami Santa Monika, ibu dari Santo Agustinus, yang kira rayakan pestanya hari ini. Monika yang saleh merasa kehilangan suami dan anaknya karena hidup mereka jauh dari Allah. Suaminya seorang kafir dan anaknya Agustinus tidak taat beragama dan hidupnya berantakan. Ait mata dan doa Santa Monika telah membuat Tuhan tertegun dan mengembalikan pengharapan dan sukacita Monika yang hilang. Suaminya kemudian bertobat dan dibaptis di penghujung usianya. Demikian juga Agustinus menemukan Tuhan dan menjadi seorang pujangga Gereja dan Uskup di Kartago. Pengalaman Santa Monika menjadi pengalaman iman kita juga.

Tuhan Yesus, aku bersyukur memiliki-Mu Juru Selamatku. Tiada lagi aku cemas dan gelisah karena engkaulah sumber pengharapanku. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018