AL memberi, selalu dikaitkan dengan motivasi tertentu. Motivasi pemberi menentukan arti dan kualitas pemberian tersebut. Kita sering menyaksikan, menjelang pemilihan kepala daerah dan pemilihan wakil rakyat banyak calon mengunjungi masyarakat dengan membawakan bingkisan dan berbagai hadiah. Kunjungan ini memiliki tujuan yang jelas, agar mereka berkenan dipilih oleh masyarakat pada saat pesta demokrasi. Tentu saja ada juga calon yang memberi karena ingin berbagi. Setiap pemberian selalu memiliki motivasi dan intensi tertentu. Ada yang memberi dengan motivasi dan intensi kebaikan bagi penerima, namun ada juga yang memberi karena ingin mendapatkan sesuatu dari penerima.
Yesus memuji ketulusan dan totalitas janda miskin yang memberikan derma dengan kualitas hati yang murni. Memberi diri dan hidup kepada Allah sebagai ungkap syukur atas anugerah hidup dan perlindungan Allah yang dialami. “Janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan Ia memberi seluruh nafkahnya” (Luk. 21:4).
Semoga kita terinspirasi dari janda miskin untuk memberi. memberi tidak sebatas saat kita berkelimpahan. Allah selalu memberikan kasih karunia kepada kita setiap saat, demikian hendaknya kita pun berbagi dan memberi kepada sesama. Sebab, semua yang kita miliki dan terima berasal dari Allah.
Ya Tuhan, rahmatilah aku agar mampu berbagi dan memberi yang terbaik dari yang aku miliki bagi Allah dan sesama. Amin.
Sumber: Zairah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.