Bacaan I: Im. 19:1-2.11-18, Injil: Mat. 25:31-46
MAT 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
Mat 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Mat 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Mat 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”
Renungan
Mother Teresa dari Calcutta mengatakan, “ Mereka yang tidak diinginkan dan tidak dicintai … mereka yang berjalan di dalam dunia tanpa ada satu pun yang memperhatikan.Pernahkan kita pergi untuk menemui mereka? Pernahkan kita mengenal mereka ?Pernahkah kita mencoba untuk menemukan mereka?“ Sebuah ajakan praktis untuk mencintai sesama terutama kepada mereka yang sering kita abaikan. Beliau adalah pelaksana Sabda yang sejati, terutama Sabda Kasih yang sering kita hafal dan banggakan sebagai orang Kristen.
Dalam Kitab Imamat, Allah mengingatkan umat-Nya akan betapa pentingnya menghormati dan mencintai sesama manusia, sebab manusia itu citra Allah. Manusia harus menghormati kekudusan Allah melalui cinta kepada sesame, terutama terhadap mereka yang miskin, cacat dan menderita. Yesus melalui khotbah tentang pengadilan terakhir mengungkapkan: “ Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku “ ( Mat. 25:40 ).
Siapa pun sesama itu dan bagaimana saja keadaan hidup mereka, entah berdosa, cacat dan berkekurangan, kita semua sama dihadapan Allah. Kasih – mengasihi antara sesama bukan lagi sebagai seruan pengandaian melainkan suatu keharusan hidup.
Tuhan, bantulah aku agar mampu mencintai semua orang terutama mereka yang miskin dan terlupakan melalui perbuatan – perbuataan yang nyata.Amin.
Teks : Ziarah Batin 2015
Kredit Foto: Ilustrasi (Santa Theresia dari Calcuta, www.phatmass.com)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.