ESUS hari ini mengumpamakan diri-Nya sebagai pintu. Pintu pada sebuah rumah berfungsi sebagai akses keluar dan masuk. Jika tidak melalui pintu, maka itu merupakan tindakan yang tidak wajar. Cara seperti ini hanya biasa dilakukan oleh para pencuri. Masuk rumah tanpa melalui pintupun bisa beresiko. Misalnya karena dalam keadaan terpaksa sang pemilik rumah melompat melalui jendela akan beresiko celaka. Bisa saja kaki atau tangannya keseleo. Selain itu pintu pada sebuah rumah akan memberikan rasa aman pada orang-orang yang ada di dalamnya. Dengan pintu yang tertutup rapat dan terkunci orang akan merasa aman dan bisa beristirahat dengan nyaman dalam rumah.
Dari pengalaman akan funsi pintu pada sebuah rumah kita bisa memahami apa maksud Yesus mengumpamakan dirinya sebagai sebuah pintu. Jika kita melalui Yesus yang adalah ‘Pintu’, kita bisa keluar dan masuk dengan aman dan tanpa kesulitan. Sebaliknya, jika kita tidak melalui ‘Pintu’,tidak ada jaminan keselamatan. Bisa jadi kita justru mendapat celaka. Demikian pula dengan keluar melalui pintu Yesus, kita akan mendapatkan padang rumput sebagai sumber makanan. Dengan demikian, jika kita masuk dan keluar melalui pintu Yesus, kita akan merasa aman dan mendapati padang rumput yakni hidup yang kekal. Itulah keselamatan bagi kita.
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjadi pintu masuk menuju kebahagiaan. Melalui Engkau sebagai Pintu aku merasa aman dan akan dihantar kepada Bapa. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.