Why.1:1-4; 2:1-5a, Luk.18:35-43
Keindahan dan kekayaan alam hanya akan kita nikmati kalau mata kita dapat melihat, telinga kita dapat mendengar, hidung kita dapat mencium, lidah kita dapat mencecap dan kulit kita dapat merasakan dengan baik.
Kebutaan telah membuat orang buta menderita dan karena itu ia memohon belas kasih Yesus untuk menyembuhkannya. Syukurlah, ia memohon dan berseru kepada orang yang mampu melihat dan merasakan penderitaannya. Itulah Yesus yang memiliki panca indra yang berfungsi baik dan hati yang mau dan mampu berbelas kasih kepada mereka yang menderita dan membutuhkan kebaikannya.
Pemakluman Yesus tentang dunia yang akan datang menuntut kemampuan kita untuk melihat terutama melihat dengan mata hati realitas dunia itu. Yohanes mengingatkan jemaat di Asia Kecil, terutama jemaat di Efesus untuk memiliki kemampuan melihat kembali (intropeksi dan mawas diri) akan pengalaman mereka di masa lampau yang dipenuhi dengan kasih. Sayang sekali, hal itu kini kurang tampak lagi. Kasih mereka telah mengendur dan mulai luntur. Begitukah mereka menghadapi masa depan dengan hal-hal baik yang pelan-pelan menghilang?
Ya Yesus yang baik,sembuhkanlah aku dari ketertutupan mata dan hati sehingga tidak mampu melihat apa yang semestinya aku buat agar aku bahagia di bumi ini dan selamat di akhirat nanti. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2014
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.