MRK 8:11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.
Mrk 8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”
Mrk 8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Renungan
Semakin manusia bertambah banyak, semakin berat dan banyak pula dosa manusia. Semula dosa hanya berkaitan dengan perkara makanan, yakni buah pohon pengetahuan. Kali ini dosa yang berkaitan dengan jiwa/nyawa: Kain membunuh Habil.
Kain tidak rela menyaksikan kurban adiknya berkenan kepada Tuhan. Kesombongan Kain membuatnya gelap mata. Ia tidak lagi ingat apa arti saudara yang harus dicintainya.
Allah menuntut tanggung jawab Kain atas kejahatannya. Allah menghukum dia. Namun hebatnya Allah, Ia amasih berkenan memberi tanda belas kasih kepadanya. “Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapa pun yang bertemu dengan dia” (Kej.4:15).
Allah juga pasti menuntut tanggung jawab atas perbuatan kita. Jika kita telah berbuat dosa, maka Allah juga akan menghukum kita. Namun, Allah akan menarik kembali hukum-Nya apabila kita bertobat. Dengan kata lain, tanda kasih Allah pun ada pada kita.
Tanda kasih Allah itu nyata dalam diri Yesus Kristus. Ia selalu menaruh kasih kepada orang berdosa yang bertobat (Zakheus, Maria Magdalena,penyamun, dll). Ia tidak menghukum mereka, melainkan mengampuni dosa-dosa dan menyelamatkan mereka. Yesus adalah tanda penebusan kita. Mari jadikan Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup kita.
Ya Allah, ajarilah aku menyadari dan menyesali dosa-dosaku. Ajarilah aku juga untuk bertanggung jawab atas segala perbuatan salahku. Amin.
======
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Kain membunuh Habel/https://id.wikipedia.org/wiki
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.