Kis 4: 23-31;
Injil Yoh 3: 1-8
Keberanian Mencari Kebenaran
SERING kita kagum melihat orang-orang yang dengan penuh keberanian tampil beda dengan kelompoknya dan dengan orang kebanyakan demi kebenaran. Di tengah keruhnya hidup bersama dalam masyarakat atau dalam negara selalu saja ada orang yang tampil penuh keberanian untuk menjernihkan suasana. Tentu saja, resikonya sangat berbahaya. Orang semacam ini bisa mendapat banyak musuh, bisa dipecat dari pekerjaan, diancam, diintimidasi dan bahkan dibunuh. Apa yang menjadi alasan orang-orang demikian berani tampil untuk membela kebenaran? Tentu banyak alasannya.
Petrus dan Yohanes berani tampil menjadi saksi kebenaran kebangkitan Yesus yang menyelamatkan manusia. Mereka diancam oleh Mahkamah Agama Yahudi tetapi mereka tidak gentar. Mereka terus mengajar orang banyak walaupun sudah dilarang. Alasan mereka adalah bahwa kita harus lebih takut kepada Allah daripada kepada manusia.
Nikodemus seorang Farisi, seorang pemimpin Yahudi, anggota kelompok yang selalu bertentangan dengan Yesus, meninggalkan kelompoknya dan pergi menjumpai Yesus. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus. Apa alasannya berani menjumpai Yesus? Karena dia yakin bahwa Yesus itu orang benar dan mengajar tentang kebenaran. Ia memberi pengakuan, “Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah”. Nikodemus berani mengakui kebenaran yang ada pada Yesus.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga berani tampil beda demi kebenaran?
Ilustrasi: Mencari Kebenaran, stateheart.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.