ANG dipuji dunia berbeda dengan yang dipuji Yesus. Uang, kekayaan, pangkat, dan jabatan dikejar dan dipuji dunia. Tetapi Yesus memuji sebaliknya: yang hidup miskin, berduka, lemah-lembut, berbelas kasih, menderita demi kebenaran dan Kerajaan Allah dinilai yesus sebagai yang membahagiakan. Yesus sendiri menderita dan dalam penderitaan-Nya Ia sanggup menghibur wainita-wanita Yerusalem yang menangisi-Nya.
Paulus juga mengalami banyak penderitaan. Namun dalam penderitaannya, ia sanggup menghibur umat Korintus yang menderita. Mengapa? Karena “Allah adalah sumber penghiburan. Ia menghibur kita dalam segala penderitaan, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang ditimpa macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kita terima sendiri dari Allah.” Karena itu pula, orang-orang kudus sanggup menderita dan mempersembahkan penderitaan mereka demi penebusan dosa-dosa manusia lainnya. Dalam Anjuran Apostolik Salvifi Doloris, Santo Yohanes Paulus II mengatakan, penderitaan tidak boleh diartikan hanya sebagai hukuman Tuhan, cobaan hidup, atau pendidikan iman. Ada juga arti penyelamatan dair penderitaan orang baik, sebagaimana Kristus sendiri telah menderita demi keselamatan kita. Semoga kita dapat menemukan arti penyelamatan ini di kala kita menderita karena iman dan berbuat baik.
Ya Tuhan, semoga aku dapat menghibur orang lain dengan penghiburan yang kuterima dari-Mu. Semoga kehadiranku menyalurkan keselamatan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Paulus dalam penderitaan
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.