Bacaan I: Tob. 1:1a.2a.3; 2:1b-8, Injil Mrk. 12:1-12
MRK 12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
Mrk 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
Mrk 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.
Mrk 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.
Mrk 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.
Mrk 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
Mrk 12:7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
Mrk 12:8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.
Mrk 12:9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
Mrk 12:10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:
Mrk 12:11 hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
Mrk 12:12 Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.
Renungan
Melalui perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur yang jahat, Yesus mau menunjukkan ketegaran hati orang-orang Yahudi. Sejak awal mula melalui para nabi Allah telah menyampaikan warta keselamatan-Nya kepada mereka. Tetapi bangsa itu menolak pewartaan para Nabi dan membunuh beberapa dari antara mereka. Bahkan ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyampaikan warta keselamatan yang sama, mereka tidak segan-segan membunuh Putra-Nya. Karena itu, Allah menarik keselamatan itu dari mereka dan menawarkannya kepada bangsa-bangsa lain.
Berdasarkan iman akan Yesus Kristus dan melalui Sakramen Permandian, kita semua telah menjadi Israel baru, orang-orang yang diselamatkan. Kita bersyukur atas anugerah keselamatan itu sambil tetap berusaha agar menjaga keselamatan itu dengan tekun melakukan tugas-tugas yang dipercayakan kepada kita. Status kita sebagai orang-orang Kristen tidak otomatis menyelamatkan kita. Hanya dengan tekun berbuat baik, keselamatan yang berasal dari Allah itu akan sungguh-sungguh menjadi milik kita pribadi. Oleh sebab itu, janganlah jemu-jemu berbuat baik.
Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu karena melalui sakramen permandian Engkau telah menyelamatkan aku. Janganlah membiarkan aku terpisah dari-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2015
Credit Photo: Kebun anggur, suarakebenaran.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.