Seruan pertobatan/Ilustrasi (Ist)

SEMUA harapan orang beriman dimurnikan dan diteguhkan dalam doa. Namun, terkadang harapan-harapan yang dipelihara dalam doa tidak mewujud dalam kenyataan. Mengap Tuhan mengabulkan doa yang satu dan mengabaikan harapan yang lain? Apakah Tuhan sudah tidak mempedulikan doa-doa kita? Bagi Rasul Yohanes, kehidupan doa yang efektif pertama-tama berkaitan dengan pengabdian penuh pada Allah. Bagi mereka yang sungguh berdoa, ketaatan pada kehendak Allah merupakan hal yang utama. Kehendak itu sekurang-kurangnya memuat dua hal, yaiut supaya kita percaya kepada Yesus dan hidup saling mengasihi.

Injil hari ini mengisalhakan awal karya Yesus di hadapan publik. Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya dan sekaligus menandakan bahwa pelayanan Yohanes sudah selesai. Wilayah Galilea tidak luas namun penduduknya padat. Yesus mengawali karya-nya di Galilea, Kapernaum, di daerah zebulan dan Naftali. Dalam pewartaan-Nya Yesus menyerukan pertobatan kepada bangsa-bangsa yang masih diliputi kegelapana. Yesus mengundang siapa saja untuk mengalami kasih-Nya dengan cara bertobat. Pertobatan menjadi syarat utama supaya kita layak menerima Kerajaan Allah yang dihadirkan oleh Yesus. Sebagai murid Yesus, kita pun dipanggil untuk mewartakan dan membangun Kerajaan Allah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik dan benar demi cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera di tengah dunia.

Ya Tuhan, bantulah aku agar selalu tebuka dan percaya kepada terang-Mu, sehingga aku dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2019