Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian : Senin, 2 Februari 2015

Renungan Harian : Senin, 2 Februari 2015

Simeon ketika berada di Bait Allah, ilustrasi dari catatanseorangofs.wordpress.com

Bacaan I: Mal.3:1-4    ,Injil: Luk.2:22-40

LUK 2:22  Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

Luk 2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,

Luk 2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Luk 2:25  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,

Luk 2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Luk 2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,

Luk 2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:

Luk 2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

Luk 2:30  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,

Luk 2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,

 

Luk 2:32yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

Luk 2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Luk 2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan

Luk 2:35 dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri?,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Luk 2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,

Luk 2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Luk 2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Luk 2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

Luk 2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

 

Renungan

Rasa rindu adalah perasaan manusia yang mengandung harapan.  Harapan akan sesuatu yang saat ini belum diperoleh namun yakin bahwa suatu saat akan terpenuhi.  Sebuah sikap aktif yang  biasanya membuat yang bersangkutan melakukan upaya untuk mendapatkan kerinduannya itu.

Hidup penuh rahmat Ilahi menjadi kerinduan pokok bagi setiap insan beriman.  Kedatangan Yesus sebagai “ terang bagi bangsa – bangsa,—“ yang menjadi api pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu “ ( Mat, 3:2b) amatmenggembirakan hati Simeon dan Hana yang menanti – nantikan kedatangan-Nya dengan berdoa siang dan malam. Di saat Yesus dipersembahkan di Bait Allah, berkat ilham dari Roh Kudus mereka bernubuat tentang Yesus. Nubuat kedua orang saleh ini kemudian menjadi nyata dalam karya Yesus.  Yesus” menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikandosa seluruh bangsa “( Ibrt.2:17). Ketika kita rindu memperoleh rahmat itu melalui devosi apa saja. Dia yang berbelas kasih tak akan pernah menutup mata-Nya untuk memberikan kita rahmat yang berlimpah.

Tuhan, penuhilah kerinduan hatiku untuk medmperoleh belas kasih-Mu.Amin.

Teks : Ziarah Batin 2015