ASIH yang tulus dan total kepada Tuhan akan dibalas oleh Tuhan. Hal ini persis yang dialami oleh Maria Magdalena. Tangisannya di makam kosong merupakan sebuah pertanda kehilangan, sebuah ungkapan kasih yang total dan lugu kepada Yesus. Kasih yang total itu tidak dibatasi waktu, tidak dihalangi penderitaan pun kematian. Maria Magdalena masih mengasihi Yesus bahkan ketika ia mendapati makam itu kosong. Yesus pun menampakan diri, seperti sebuah jawaban atas kasih Maria Magdalena. Sapaan-Nya pada perempuan itu membuat Maria Magdalena dipenuhi semangat baru. Sapaan yang serupa pula telah meneguhkan imannya, memperkuat harapannya dan memurnikan kasihnya. Ketguhan iman inilah, yang memampukan Maria untuk menjadi saksi dan pewarta kebangkitan Yesus. “Aku telah melihat Tuhan,” katanya.
Mengasihi Tuhan bukanlah kata-kata bualan semata. Butuh ketulusan dan ketotalan di dalamnya. Hal tersebut harus tampak dalam pengalaman hidup, khususnya dalam setiap penderitaan dan kesulitan. Kesetiaan mengasihi Tuhan dalam penderitaan akan mendapatkan balasan yang mengagumkan dari-Nya.
Tuhan, Engkau mengetahui betapa aku mengasihi-Mu. Semoga dengan bantuan-Mu, kasihku disempurnakan, imanku diteguhkan dan harapanku dikuatkan. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.