IRST thing first. Ketika kita gelisah dan bingung kita mempersalahkan hal-hal yang tidak penting, seakan-akan hal itu merupakan yang paling penting. Kita tidak tahu mana yang prioritas. Karena itu, kita perlu sosok yang memberikan pertolongan dan menawarkan arah.
Dalam situasi bingung dan gelisah di Tesalonika dengan adanya ajaran-ajaran sesat, Paulus menjadi sosok yang mengarahkan prioritas hidup mereka kembali. Dalam suratnya yang kedua kepada mereka, Paulus menghimbau agar mereka lebih fokus pada hal yang penting yaitu, bahwa Allah telah memilih mereka untuk diselamatkan. Ia meneguhkan mereka. “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghiburkan dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan perkataan yang baik” (2Tes. 2:15 – 17)
Kita pun sering digelisahkan dan dibingungkan oleh beragam informasi yang menyebar tanpa penyaring. Siapa yang bisa kita percaya ketika kebencian dan fitnah terus-terusan diteriakkan? Yesus menawarkan arahan pada kita hari ini. Bagi kita pengikut Yesus, landasan dan ukuran dari setiap tindakan adalah kasih. Sebab, kasih tak mungkin akan menyesatkan. Kasih selalu mempersatukan.
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk lebih mencintai dan mengusahakan keadilan, belas kasih, dan kesetiaan di tengah-tengah keluarga, Gereja dan masyarakat. Amin
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.