AYI Musa selamat karena belas kasihan putri Firaun yang mengambilnya dari Sungai Nil (bdk. Kel. 2:6.10). Ia sesungguhnya diselamatkan oleh Allah yang merancangkan keselamatan bagi bangsa Israel yang tertindas di Mesir. Dalam Injil, Yesus meratapi kota-kota yang tidak juga mau bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya (bdk. Mat. 11:20). Kata-kata Yesus lebih terdengar sebagai perasaan heran mengapa setelah menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan, mereka tidak juga mau berubah. Tampaknya tidak semua manusia menangkap tanda-tanda yang dialaminya di dunia, padahal semua itu memuat penyelengggaraan ilahi yang senadainya disadari akan membawa keselamatan seperti yang diharapkan. Peristiwa-peristiwa tertentu dalam hidup seseorang seharusnya mengubah dan membaruinya, sebab itu adalah bagian dari rencana Tuhan atas diri setiap orang maupun komunitas yang lebih besar.
Beberapa peristiwa dalam hidup kita tidak segera kita mengerti maknanya. Kadang-kadang baru setelah beberapa tahun kemudian kita disadarkan bahwa semuanya itu harus kita alami supaya kita tumbuh makin dewasa dalam iman. Akan tetapi, kita sebetulnya bisa mulai dari sekarang mencoba mengerti apa kiranya rencana Tuhan di balik kejadian-kejadian yang kita alami. Mungkin kita perlu segera berubah dari kebiasaan buruk yang tanpa sadar masih terus kita lakukan hingga saat ini.
Tuhan, tindakan-Mu dalam setiap peristiwa kehidupan yang kualami, memuat rencana yang indah atas diriku. Semoga aku rela mengubah hal-hal yang masih dapat kuubah dalam diriku agar sesuai dengan rencana-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Bayi Musa/WordPress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.