Yoh. 8:1-3a.5-16
Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh yang Tidak Berdaya
Kepercayaan bahwa air mengandung kekuatan istimewa adalah biasa dalam dunia Perjanjian Lama. Dalam bukunya yang berjudul Folklore dalam Kitab Suci Perjanjian Lama J.G. Frazer mengumpulkan ceritera-ceritera rakyat tentang air sungai yang dipercayai mempunyai kekuatan luar biasa. Raja Persia Xerces, misalnya, sebelum melewati sungai besar mengorbankan seekor kuda putih untuk menjinakkan roh-roh penjaga air sungai agar sang raja terhindar dari bahaya. Demikian Jenderal Lucculus dari kekaiseran Roma biasanya mempersembahkan seekor banteng sebelum dia melewati sungai Eufrat agar terhindar dari bahaya.
Bahkan hingga masa ini Suku Bantu di Afrika percaya bahwa sungai didiami oleh roh-roh halus yang mempunyai kekuatan luar biasa. Karena itu, mereka biasanya menyirami sejumlah gandum yang sudah didoakan ke dalam sungai sebelum mereka lewat. Jika seorang tenggelam di sungai, maka mereka tidak akan menolong orang itu karena mereka percaya bahwa orang yang tenggelam itu dipanggil oleh roh-roh penjaga sungai. Kepercayaan seperti ini boleh dianggap sebagai tahyul tetapi orang-orang pada masa dan wilayah itu percaya bahwa air mempunyai kekuatan yang luar biasa.
Orang-orang sakit yang berkumpul di sekitar kolam Bethesda di Yerusalem boleh jadi percaya juga pada hal-hal seperti itu. Mereka percaya bahwa air yang tergoncang di dalam kolam itu menunjukkan bahwa malaikat Tuhan telah turun ke kolam itu dan siapa saja yang pertama masuk ke dalam kolam itu akan sembuh dari penyakit apa pun. Sesungguhnya, dalam kenyataannya air tergoncang di dalam kolam itu disebabkan karena di bawah kolam itu mengalir sebuah sungai yang kadang-kadang meluap sehingga mengganggu air kolam yang berada di atasnya. Tetapi orang-orang di situ percaya bahwa air sungai mempunyai kekuatan yang istimewa untuk menyembuhkan orang-orang sakit.
Dalam Injil hari ini diceriterakan bahwa pandangan Yesus tertuju kepada seorang yang telah tiga puluh delapan tahun lamanya menderita sakit lumpuh. Menyaksikan ketak-berdayaan orang itu, Yesus mendekati dia dan bertanya: “Maukah engkau sembuh?” Orang itu menjawab: “Tuhan tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu ketika air mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah mendahului aku”. Yesus tidak perlu meyakinkan orang itu bahwa apa yang dinantikannya adalah kesia-siaan belaka. Dia langsung menyembuhkan orang itu dengan berkata: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah!” Orang itu langsung sembuh pada saat itu juga dan langsung berjalan.
Melalui Injil hari ini Yesus sekali lagi menunjukkan bahwa Dia adalah sahabat orang yang sakit dan tidak berdaya, kehilangan harapan, dan kesepian. Tetapi sebelum melakukan tindakah penyembuhan Yesus terlebih dahulu bertanya: “Maukah engkau sembuh?” Yesus menyampaikan pertanyaan tersebut karena Dia menginginkan bahwa sebelum seseorang menerima rahmat penyembuhan, dia harus sendiri mempunyai keinginan untuk sembuh. Yesus juga menyuruh orang itu untuk mengangkat tilamnya dan berjalan. Secara simbolis hal itu berari bahwa mukjisat membutuhkan kerja samaantara rahmat Allah dan upaya manusia.
Semoga apa yang dialami oleh orang lumpuh dalam injil hari ini juga dialami oleh setiap orang yang mengalami penderitaan, sakit, kesepian dan tanpa harapan. Mudah-mudahan mukjisat Yesus tidak cuma terjadi pada masa lampau tetapi juga pada masa ini. Tuhan memberkati! Amin.
Credit Foto: Yesus menyembuhkan orang lumpuh yang tidak berdaya, margonolucas.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.